Tuesday, July 17, 2012

Inovasi dan Desain Produk Pertanian Olahan/ Makanan dalam Kemasan


Jika kita melihat begitu banyak aneka ragam produk olahan dibidang pertanian yang dikemas menjadi produk makanan olahan. Bagaimana dapat menangkap eye catching for the first time yang menarik konsumen untuk membeli. Konsumen melihat dan memandang warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa dari suatu produk. Dan warnalah yang pertama kali terlihat bila produk beDesain produk sangatlah diperlukan agar produk-produk pertanian olahan dapat terus meningkatkan menembus pasar Internasional. Adanya liberalisasi perdagangan menuntut keunggulan kompetitif produk pertanian olahan kita, dalam hal ini transformasi produk pertanian primer menjadi produk olahan berdaya saing kuat tentu saja harus menjadi fokus perhatian. Yang terjadi sekarang justru munculnya beragam perangkap kebijakan yang sering kontraproduktif terhadap ekspektasi besar di balik revitalisasi pertanian. Dalam rangka peningkatan citra produk pertanian Indonesia yang berdaya saing maka diperlukan suatu inspirasi dari dalam kebudayaan masyarakat Indonesia yang memiliki ciri khas untuk produk pertanian olahan yang ada di Indonesia. Tanpa promosi, produk yang bagus sekalipun tidak akan dikenal orang dan perlunya mengikuti pameran baik event dalam dan luar negeri.

Keanekaragaman desain produk olahan Indonesia seperti Keripik Salak asal Yogyakarta dan Malang dan keripik buah-buahan (apel, nangka, mangga dan sebagainya), Kemasan Kopi Toraja, Kopi Luwak dan berbagai macam jenis makanan olahan pertanian yang memerlukan suatu nilai ciri khas dari produk yang akan dipasarkan untuk komoditi ekspor. Dalam mendesain suatu produk olahan pertanian hal-hal yang harus diperhatikan:

  1. Astetika, merupakan suatu nilai keindahan suatu produk yang tentunya buyer/ calon pembeli melihat kekhasan produk Indonesia. Apabila kita perhatikan produk kemasan keripik manggis asal Thailand dan Potato Chips asal Singapore dan Malaysia dan jika kita bandingkan dengan keripik pisang asal Lampung. Pada suatu event pameran di luar negeri tentunya Indonesia memiliki suatu ciri khas yang tersendiri dan berbeda dengan keunikan tiap-tiap Negara yang menghasilkan produk yang sama.
  2. Ergonomik; dalam hal ini menyangkut bentuk / size dari desain yang dibuat berdasarkan packaging produkpertanian olahan seperti keripik sukun, apel, mangga, manggis, serta kemasan produk perkebunan, hortikultura lainnya.
  3. Fungsional, dalam hal ini dilihat dari bentuk kemasan tersebut berdasarkan fungsinya, apakah seperti produk kopi olahan, teh memiliki botol kemasan yang berfungsi, apakah seperti gelas dan lain sebagainya.
  4. Material yang dipakai, tentunya material yang dipakai disini adalah bahan-bahan kemasan untuk produk olahan Indonesia yang raw materialnya dari produk Coklat, Kopi, Kacang Mete, Teh, Essential oil Buah-buahan dan sebagainya, dalam hal ini memakai bahan dasar packing dari plastic maupun kertas dan sebagainya.
  5. Market/ akses pasar, untuk hal ini dilihat dari negara tujuan ekspor Indonesia yang menginginkan negara mana yang meminati produk olahan berdasarkan desainnya. Sebagaimana yang kita ketahui pada umumnya untuk desain produk pertanian olahan ini para konsumen Negara tujuan masih banyak hanya menginginkan dari raw materialnya saja tanpa memperhatikan desain produk karena mereka akan mendesain sendiri berdasarkan keinginannya. (Berbagai sumber media, artikel terkait, photo klikunic,data diolah F. Hero K. Purba)

Terlepas dari keunikan dan kekhasan daya tarik penampilan produk olahan makanan dari komoditas pertanian, maka harus memiliki identitas yang tidak dapat disamakan satu dan yang lainnya. Desain produk yang berkelanjutan diperlukan dalam berbagai innovasi yang beda dengan yang lainnya. Sesungguhnya kreativitas dan inovasi inilah yang member nilai lebih untuk dapat menarik konsumen.

No comments: