Monday, September 10, 2012

Peluang Usaha Agrobisnis Biofarmaka dalam Pemanfaatan Peluang Pasar

Produktifitas beberapa tanaman biofarmaka di Indonesia menunjukkan bahwa produktifitas jahe, kunyit, dan laos lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman-tanaman lainnya. Sedangkan untuk tanaman rempah Indonesia ada 5 jenis tanaman unggulan dengan produktifitas tertinggi ada pada komoditas pala, lada dan kayu manis. Dari segi keanekaragaman hayati, Indonesia merupakan negara terkaya nomor dua di dunia setelah Brazil, sedangkan Malaysia menempati urutan ke-12. Potensi bisnis biofarmaka memiliki prospek bisnis yang cerah untuk peluang pemasaran domestik dan luar negeri. Peluang pengembangan Biofarmaka besar, baik untuk pasar domestik maupun untuk ekspor. Tanaman biofarmaka sebagai pangan fungsional yang potensi pengembangannya cukup besar adalah: temulawak, jahe, kencur dan kunyit, terutama untuk bahan minuman dan obat-obatan.

Para pelaku agrobisnis biofarmaka untuk lebih berupaya lagi didalam mewujudkan potensi biofarmaka menjadi salah satu penggerak pembangunan pertanian melalui mutu dan kontinuitas penyediaan bahan baku. Sebagai contoh produk jamu Indonesia seperti Jamu Nyonya Meneer, Jamu Jago, Jamu Sido Muncul dan sebagainya baik digunakan dan diekspor ke luar negeri dan tidak kalah bersaing dengan produk China dan India. Dalam kesempatan ini peluang prospek bisnis tanaman berbasis biofarmaka masih memiliki peluang yang cerah untuk memenuhi potensi pasar. Sebagai dasar bahan konsumsi obat-obatan untuk pasokan pabrik obat/medicinal factory tentunya memerlukan jumlah untuk bahan baku yang cukup sesuai dengan mutu dan standardisasinya. Untuk itu diperlukan penanganan yang serius bagi petani ataupun pelaku usaha yang bergerak di bidang agrobisnis biofarmaka. Kesempatan ini tentunya yang mendasari untuk menjadi peluang pelaku usaha biofarmaka/fitofarmaka didalam menentukan pasar produk tersebut. Untuk hal ini tentunya dapat dilakukan kemitraan dengan petani atau pelaku usaha biofarmaka dengan kesepakatan yang jelas mengenai pasar, sehingga para petani dapat mengetahui pangsa pasar yang jelas dan keadaaan situasi pasar. Dengan demikian prospek dan peluang pasar domestik dan Internasional semakin terbuka lebar apabila keiinginan yang ingin dicapai dari tanaman biofarmaka ini lebih diperhatikan sesuai dengan kebijakan dan strategi pasar yang mau berupaya didalam pengembangannya. (Berbagai sumber terkait, artikel media, data diolah F. Hero K. Purba)

No comments: