Friday, January 4, 2013

Peluang Potensi Mangga Nusantara dalam Pengembangan Usaha Agribisnis Buah-buahan Indonesia



Untuk wilayah Sentra produksi mangga di Indonesia di antaranya adalah Indramayu, Cirebon, dan Majalengka di Jawa Sarat, Tegal, Kudus, Pati, Magelang, dan Soyolali di Jawa Tengah, Pasuruan, Probolinggo, Nganjuk, dan Pamekasan di Jawa Timur. Indonesia, penghasil mangga gedong gincu berkualitas tinggi untuk ekspor adalah Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Sumedang Timur. Buah mangga (Mangifera indica) merupakan salah satu buah yang memiliki sumber beta-karoten, kalium, dan vitamin C. Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitamin C) juga tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul tak stabil yang dihasilkan oleh berbagai proses kimia normal tubuh, radiasi matahari atau kosmis, asap rokok, dan pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya. (Berbagai sumber media terkait, Balai penelitian tanaman buah tropika, data BPS, data diolah F. Hero K. Purba).
Perkembangan ekspor buah mangga dari Indonesia lebih banyak diserap pasar dari negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi.  Peluang pasar lainnya yang dapat diraih produsen mangga Indonesia a.l Amerika, Kanada (4,2 %), Eropa (15%), China (9%) Timur Tengah (14%), Jepang (3%) dan Singapura (5%). Sedangkan untuk produksi total mangga di Indonesia terutama masih disupply dari wilayah sentra produksi beriklim kering, terutama dari Jawa Timur. Adanya beberapa masalah yang harus diatasi sehubungan dengan peningkatan produksi mangga dan tuntutan preferensi konsumen, maka strategi pengembangan mangga juga harus diarahkan ke wilayah lain yang secara agronomis cocok untuk budidaya mangga. Permasalahan tersebut di antaranya adalah (1) adanya konversi lahan dari pertanian menjadi perumahan dan industri sehingga menyebabkan luas pertanaman mangga di wilayah sentra menjadi berkurang, (2) adanya perubahan orientasi konsumen yang saat ini meminta produk buah mangga dengan warna kulit kemerahan dan (3) kebutuhan produksi mangga di luar musim. Untuk menjawab permasalahan mengenai penyusutan lahan pertanian dan keinginan menghasilkan buah mangga di luar musim, alternatif jalan keluarnya melakukan diversifikasi pengembangan sentra produksi mangga di wilayah lain. Dari sisi pengolahan buah mangga tidak hanya dikonsumsi sebagai buah segar, namun juga dapat dijadikam makanan olahan seperti asinan, kari, pure, selai, sari buah, minuman ringan, tepung, keripik dan manisan. Pengembangan agribisnis buah mangga ini merupakan salah satu komoditas buah yang potensial untuk pangsa pasar domestik dan ekspor.

No comments: