Tuesday, January 29, 2013

Perkembangan Bawang Putih dalam Pemasaran Internasional



Potensi Perkembangan usahatani bawang putih perlu dilakukan terkait dengan kebutuhan konsumsi bawang putih seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Oleh karena itu usaha tani bawang putih (Garlic - (Allium sativum L.) diarahkan untuk dapat memacu peningkatan produktivitasnya. Pada tahun 2006, impor bawang putih kita melambung menjadi 297.477,8 ton dengan nilai Rp1,7 triliun, dan tahun 2007 meningkat lagi menjadi  423.000 ton dengan nilai 2,4 trilyun. Ini merupakan hal yang sangat serius, sebab sentra-sentra bawang putih kita seperti Sembalun (Lombok, NTB), Tawangmangu dan Tuwel (Jateng), serta Bantul (DIY), Harga bawang putih di China meningkat dari U$ 390 per ton menjadi US$ 500 per ton atau meningkat sebesar 28%.Harga bawang putih impor pada Februari 2012 cuma Rp 4.000 per kg di tingkat grosir, kini melonjak jadi Rp 5.200 per kg. Untuk di tingkat eceran di Jakarta mungkin harganya saat ini sekitar Rp 7.000 per kg. Impor bawang putih pada periode Januari 2011 hingga Juni 2011 tercatat sebanyak 178,9 ton dengan nilai US$ 132,77 juta. Pada 2010 lalu, impor bawang putih nasional mencapai 361,174 ton dengan nilai US$ 245,9 juta. (Sources Data, media terkait, BPS, data diolah F. Hero K. Purba).
Cina merupakan pemasok terbesar untuk kmoditas bawang putih dunia. Hampir sekitar 75 persen bawang putih di dunia, diproduksi di Cina. Jangan salah sangka, 90 persen bawang putih yang dikonsumsi di Indonesia berasal dari Cina. Petani bawang putih kita hanya mampu menyediakan 10 persen kebutuhan bawang putih nasional.Permasalahan internal terjadi untuk bawang putih dimana masalah iklim sehingga tanaman bawang mudah terserang hama. Kondisi ini menyebabkan pasokan  bawang lokal kalah dari bawang impor terutama China.
Untuk pembudidayaan bawang putih dengan iklim yang paling cocok untuk bawang putih hanya di dataran tinggi. Namun demikian ada varietas yang cocok untuk ditanam di dataran rendah sampai dataran medium pada ketinggian 200-700 m. suhu malam yang agak dingin diperlukan untuk pembentukan umbi. pH yang dikehendaki oleh bawang putih berkisar antara 6-7. tanaman bawng putih di dataran rendah kurang baik apabila ditanam di musim hujan. Selain tanah terlalu basah, suhunya juga terlalu tinggi sehingga mempersulit pembentukan umbi. Bawang putih dikembangbiakkan dengan umbi siung.
Pada tahun 2004, Cina merupakan sumber dominan bawang putih impor di Amerika Serikat meskipun pengenaan tugas persen terhadap 377 segar impor Cina bawang putih yang dikenakan pada tahun 1994. Sebelum pengenaan tugas antidumping Cina adalah eksportir utamabawang putih ke Amerika Serikat. Pada tahun 1994, bawang putih segar Asosiasi Produsen mengajukan antidumpingpermohonan mengklaim harga bawang putih Cina adalah kurang dari biaya produksidi China dan merugikan industri AS. Tarif berhasil menurunkan Cinaimpor bawang putih segar selama beberapa tahun, sehingga Meksiko untuk menebus beberapa China mantan pangsa impor AS bawang putih segar Namun impor bawang putih, dari Cina telah meningkat lebih dari 250 persen antara tahun 2001 dan 2004, sementara Meksiko impor telah menurun sejak tahun 2001. Peningkatan impor China dikatakan karena celah dalam undang-undang yang melibatkan impor cara bawang putih segar dari pengirim baru, yang tidak terlibat dalam urutan antidumping, ditangani. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Juni 2011 pemasukan impor bawang putih oleh Indonesia terbesar berasal dari China sebesar 47.000 ton dengan nilai US$ 33,168 juta dan Taiwan sebesar 270 ton dengan nilai US$ 177.000. Bagaimana mengatasi besarnya impor bawang putih yang begitu besar? Tentunya harus bersinergi antara pemangku kepentingan untuk membantu petani local dalam pengembangan bawang putih lebih baik lagi dalam peningkatan dan pembudidayaan bawang putih.

No comments: