Wednesday, January 2, 2013

Membangun Ekonomi Bangsa dengan Pengembangan Komoditi Pertanian melalui Agropolitik



Dalam sektor pertanian, prioritas pembangunan pertanian dewasa ini adalah melestarikan swasembada pangan, peningkatan ekspor non migas dan mengurangi pengeluaran devisa yang sekaligus memperluas lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan petani serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu itu pengembangan wilayah pedesaan merupakan salah satu tujuan utama pembangunan pertanian maka sangat diharapkan perkembangan agribisnis daerah yang berdaya saing sesuai dengan keunggulan komparatif masing-masing daerah, berkelanjutan, berkeadilan dan demokrasi. Di Indonesia hubungan investasi pertanian & non pertanian harus ditingkatkan agar ketergantungan Indonesia pada pinjaman LN menurun. Kondisi yang harus dipenuhi untuk merealisasi hal tersebut: Harus ada surplus produk pertanian agar dapat dijual ke luar sectornya. Market surplus ini harus tetap dijaga & hal ini juga tergantung kepada factor penawaran è Teknologi, infrastruktur & SDM dan factor permintaan è nilai tukar produk pertanian & non pertanian baik di pasar  domestic & LN;Petani harus net saversè Pengeluaran konsumsi oleh petani < produksi; Tabungan petani > investasi sektor pertanian. Kontribusinya melalui : Secara langsungè ekspor produk pertanian & mengurangi impor. Secara tidak langsungè peningkatan ekspor & pengurangan impor produk berbasis pertanian spt tekstil, makanan & minuman, dan lain sebagainya.
Serta adanya Permasalahan antara lain sistem pertanian yang berkembang sampai saat ini masih belum mendukung peningkatan daya saing, selain itu sebagian besar petani Indonesia adalah petani kecil dengan luas rata-rata lahan yang dimiliki kurang dari 0,5 Ha dan ditambah lagi para petani atau pekerja di sektor ini pada umumnya berpendidikan rendah, yaitu sekitar 90 % hanya tamat sekolah dasar (Kartasasmita,1996: 400).
Suatu usaha dalam bidang pertanian tidak hanya cukup dengan modal kuat dan sarana prasarana yang cukup melainkan juga harus memikirkan faktor-faktor lain yang akan mempengaruhi usaha tersebut. Beberapa alasan sector pertanian harus kuat dlm proses industrialisasi:Sektor pertanian kuatè pangan terjaminè tdk ada laparèkondisi sospol stabil;Sudut Permintaanè Sektor pertanian kuatè pendapatan riil perkapita naik, permintaan oleh petani thd produk industri manufaktur naik berarti industri manufaktur berkembang & output industri menjadi input sektor Pertanian, Sudut Penawaranè permintaan produk pertanian sbg bahan baku oleh industri manufaktur.Adapun kelebihan output siktor pertanian digunakan sbg sb investasi sektor industri manufaktur spt industri kecil dipedesaan. (Berbagai sumber terkait, data diolah F. Hero K. Purba)
Permasalahan yang kita hadapi dalam kehidupan bangsa ini  bagaimana untuk mempengaruhi proses politik yang menentukan dalam mengarahkan pembangunan pertanian (dalam arti luas, yang mencakup usaha perikanan laut dan pengolahan sumberdaya hutan) yang sekaligus mendukung pembangunan pedesaan yang saling dukung dan berkelanjutan ? Karena masalah mengatasi kemiskinan di antara pelaku utama (petani dan buruh tani) kita kaitkan dengan pola pembangunan yang melibatkan peluang luas bagi mereka semua yang masih tertinggal itu, jelas bahwa masalah kemiskinan adalah juga masalah politik. Adapun secara vertikal politik pertanian dapat distratifikasi atas dasar situasi dan kondisi lahan garapan, proses, maupun produk. Misalnya, bagaimana kebijakan yang akan dianut terhadap lahan garapan di dataran tinggi atau rendah, di tegalan atau pesawahan, di pesisir atau pegunungan.
Untuk itu Stratifikasi dalam produk juga bisa dilakukan, misalnya produk yang diorientasikan untuk ekspor atau untuk kepentingan domestik, penting tidaknya pemilahan (grading), dan perhatian terhadap pengepakan produk. Majunya agribisnis yang digelorakan dalam bisnis petani, perlu ada agropolitik yang diserapkan di kalangan masyarakat.

No comments: