Untuk membangun
masyarakat lapisan bawah, sangat tegas memegang komitmen itu karena terjadi
kesenjangan sosial yang sangat lebar di tengah-tengah keberadaaan masyarakat. Masyarakat
menengah atas tumbuh dengan baik, sementara masyarakat bawah kehidupannya tetap
seperti itu terutama dikalangan bawah. Untuk itu mendorong peran pemerintah yang
lebih besar kepada masyarakat bawah yang antara lain banyak bekerja sebagai
petani, buruh, nelayan, dan menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM). Menurut AT Mosher terdapat lima syarat yang tidak boleh tidak harus ada
untuk adanya pembangunan pertanian. Kalau satu saja syarat-syarat tersebut
tidak ada, maka terhentilah pembangunan pertanian, pertanian dapat berjalan
terus tetapi sifatnya statis. Pembangunan pertanian meningkatkan produksi hasil
pertanian. Untuk hasil-hasil itu perlu ada pasaran serta harga yang cukup
tinggi guna membayar kembali biaya-biaya tunai dan daya upaya yang telah
dikeluarkan petani sewaktu memproduksikannya.Syarat-syarat mutlak yang harus
ada dalam pembangunan pertanian (A.T Mosher, 1965;77) adalah : Adanya pasar
untuk hasil-hasil usaha tani, Teknologi yang senantiasa berkembang, Tersedianya
bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, danya perangsang produksi bagi
petani, Tersedianya perangkutan yang
lancar dan kontinyu.
Otoritas sebagai
pemimpin agar bisa membuat kebijakan-kebijakan tepat dan cepat didalam
membangun pertanian. Peran pemerintah sebagai regulator
dibutuhkan untuk mengatur keseimbangan antara kepentingan petani, masyarakat
dan pengusaha. Sebagai regulator tentunya harus memperhatikan keberadaan petani
lokal agar tidak digempur produk hortikultura impor. Globalisasi ekonomi terutama bidang agribsinis dan
tantangan ekonomi dalam suppy dan demand merupakan suatu proses yang
menyebabkan semakin terintegrasinya berbagai aspek perekonomian suatu negara
dengan perekonomian dunia. Misalnya, pembentukan harga komoditas di setiap
negara semakin terintegrasi dengan dinamika pasar dunia dan preferensi konsumen
di seluruh negara dalam aspek tertentu semakin mengarah kepada preferensi yang
bersifat universal akibat globalisasi informasi. danya prinsip
asal rakyat makan sehingga ditempuh cara instant yaitu impor pangan,
pengembangan produksi dalam negeri diabaikan. Jangan adanya pandangan bahwa
tanah, air, keanekaragaman hayati, dan tenaga merupakan komoditi, sehinga
penting atau tidaknya tergantung harga. Lebih baik semua itu untuk kebun dan
tambang yang harga jual dipasar internasional lebih mahal dari harga jual
produk pertanian. Memasuki perdagangan bebas mau tidak mau harus meningkatkan
daya saing. Kita lebih senang harus memproduksi pangan yang berkualitas. (Sources: Berbagai sumber media terkait, data
media, data diolah F. Hero K. Purba).
No comments:
Post a Comment