Fenomena
pengembangan usaha dari Kopi luwak dan Kopi Gajah menjadikan suatu peluang
dalam usaha. Hewan yang dijadikan media untuk mengkonsumsi kopi dan proses metabolism
antara Luwak (Civet Cat) dan Gajah (Elephant). Kopi gajah dihasilkan melalui
proses yang sama dengan kopi luwak. Gajah-gajah yang hidup di Golden Triangle
Asian Elephant Foundation, sebuah program konservasi gajah di Thailand, diberi
makan biji kopi. Setelah biji kopi itu dicerna dan dikeluarkan melalui kotoran
gajah, para petani "memanen" kopi tersebut. Setelah itu kopi
dibersihkan, dan diproses menjadi kopi giling. Ivory
Black Coffee merupakan merek kopi eksklusif diproduksi oleh Black Ivory
Coffee Company Ltd di Northern Thailand dari biji kopi Arabica dikonsumsi oleh
gajah dan dikumpulkan dari kotoran mereka .Ini adalah salah kopi paling mahal
di dunia, mencapai US $ 1.100 per kilogram - di hotel mewah beberapa itu
tersedia dengan harga USD $ 50 per cangkir . Pencipta
kopi, Blake Dinkin , mengatakan penelitian ilmiah telah membuatnya mengejar ide
menggunakan gajah untuk menghasilkan kopi . Untuk
saat ini , hanya orang kaya atau baik bepergian memiliki akses ke kopi hitam
Ivory Coffee . Ini
diluncurkan di hotel mewah beberapa di sudut-sudut terpencil di dunia - pertama
di Thailand bagian utara, maka Maladewa dan Abu Dhabi .Pikirkan gajah sebagai
setara kerajaan hewan dari slow cooker. Dibutuhkan
antara 15-30 jam untuk mencerna kacang , rebusan yang bersama-sama dengan
pisang , tebu dan bahan lainnya dalam diet vegetarian gajah untuk menanamkan
rasa bersahaja dan buah yang unik Dinkin menghabiskan $ 300,000 mengembangkan ide
. Dia
mengatakan " Ketika gajah makan kopi, asam lambung yang memecah protein
yang ditemukan dalam kopi, yang merupakan faktor kunci dalam kepahitan . Anda
berakhir dengan secangkir yang sangat halus tanpa kepahitan kopi biasa.
Hasilnya mirip kopi luwak , lain berbagai exorbitantly mahal diambil dari
kotoran luwak dari musang - seperti . Tetapi proses diperut
besar gajah ' memberikan bonus , (Sources: Media, Financial
Post,photo by: Ivory Black Coffee, data diolah F. Hero Purba).
Jika kita bandingkan
dengan usaha jenis kopi Luwak paling fenomenal ini, telah menyedot begitu
banyak perhatian masyarakat, dari proses pembuatannya yang menimbulkan
kontroversi, karena di produksi dari hasil hewan luwak yang memakan buah kopi
dan setelah di keluarkan bersama kotorannya, barulah kopi ini di olah lebih
lanjut untuk menjadi kopi bubuk.sehingga MUI pun turun tangan untuk
mengeluarkan Fatwa bahwa kopi luwak Halal dengan syarat di cuci sampai bersih
(hilang najis kotoran sang luwak itu).Kopi luwak ini memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan cara konvensional, antara lain hasil produksi
dalam skala besar, kualitas produk terkontrol secara analitik, harga ekonomis
dan tidak merusak kelestarian populasi hewan luwak.
Kopi Luwak yang unik
didapat oleh proses fermentasi dan yang terjadi secara alami dan unik, dimana
biji kopi yang telah matang disebar oleh petani agar Luwak (Musang) dapat
memakan biji –biji yang berjatuhan. Setelah itu mereka menunggu para Luwak
tersebut membuang kotorannya. Terlebih lagi Hal ini diperkuat dengan adanya
sebuah riset di Kanada yang membuktikan bahwa kandungan protein yang ada di
perut Luwak, membuat biji kopi berfermentasi dan matang lebih sempurna.
"Kopi Luwak" sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah
perusahaan kopi. Pada umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan
atau kafe atau kedai. Dengan adanya keberhasilan sebuah produk kopi luwak ini,
tidak hanya ditentukan oleh proses dari produk itu sendiri, namun yang paling
penting adalah dengan kualitas produk yang baik kita dapat menciptakan Branding
ataupun Brand image yang melekat di dalam masyarakat dan mampukah produk
tersebut bertahan dalam menghadapi produk yang sejenis. Serta menciptakan
sebuah keunggulan kompetitif yang tidak dapat ditiru maupun disaingi produk
lain. Sebab yang membuat sumber daya berharga adalah sejauhmana sumber daya
tersebut dapat memberikan nilai (value), maksudnya sebuah sumber daya
dapat digunakan untuk memanfaatkan kondisi ekternal yang dapat memberikan
pendapatan ke dalam sebuah organisasi. Masalah – masalah yang dijumpai terkait
dengan pemasaran produk Kopi Luwak pada pemasaran Internasional adalah: Suatu
Strategi dan Positioning apakah yang tepat dilakukan pemerintah untuk meraih
pangsa pasar yang potensial utnuk komoditi kopi luwak ini berdasarkan keunikan
dan citra rasanya? Serta bagaimana produk komoditi kopi organik mampu menarik
minat masyarakat khususnya masyarakat dunia?
Untuk biji kopi gajah ini dihargai
1.100 dollar AS per kilogram. Dengan harga tersebut, biji kopi gajah ini resmi
jadi kopi termahal di dunia saat ini. Namun, per cangkirnya diperkirakan akan
dihargai 50 dollar AS. Black Ivory Coffee merupakan kopi olahan istimewa dari
Anantara Hotel, Resorts and Spa di Thailand. Menurut ABC News, 8 persen dari hasil
penjualan kopi ini akan disumbangkan untuk program konservasi gajah tersebut.
Selain di Anantara Resorts, kopi ini juga tersedia di wilayah Golden Triangle,
dan di empat resort di Maladewa. Harganya pun wajar saja mahal. karena
persediaan kopi ini sekarang hanya 50 kg.Dalam hal ini menjadikan suatu peluang
usaha dari Kopi Gajah dan Kopi Luwak, tergantung dari sisi bisnis yang
mendapatkan tantangan dan peluang bagi pelaku usaha. Seiring dengan
perkembangan jaman, kebutuhan dan keunikan serta ciri khas dari penikmat / pengkonsumsi
dari kopi tersebut.
No comments:
Post a Comment