Thursday, March 6, 2014

Potensi Usaha Kopi Gajah / Elephant dan Kopi Luwak dalam Pengembangan dan Persaingan Usaha








Fenomena pengembangan usaha dari Kopi luwak dan Kopi Gajah menjadikan suatu peluang dalam usaha. Hewan yang dijadikan media untuk mengkonsumsi kopi dan proses metabolism antara Luwak (Civet Cat) dan Gajah (Elephant). Kopi gajah dihasilkan melalui proses yang sama dengan kopi luwak. Gajah-gajah yang hidup di Golden Triangle Asian Elephant Foundation, sebuah program konservasi gajah di Thailand, diberi makan biji kopi. Setelah biji kopi itu dicerna dan dikeluarkan melalui kotoran gajah, para petani "memanen" kopi tersebut. Setelah itu kopi dibersihkan, dan diproses menjadi kopi giling. Ivory Black Coffee merupakan merek kopi eksklusif diproduksi oleh Black Ivory Coffee Company Ltd di Northern Thailand dari biji kopi Arabica dikonsumsi oleh gajah dan dikumpulkan dari kotoran mereka .Ini adalah salah kopi paling mahal di dunia, mencapai US $ 1.100 per kilogram - di hotel mewah beberapa itu tersedia dengan harga USD $ 50 per cangkir . Pencipta kopi, Blake Dinkin , mengatakan penelitian ilmiah telah membuatnya mengejar ide menggunakan gajah untuk menghasilkan kopi . Untuk saat ini , hanya orang kaya atau baik bepergian memiliki akses ke kopi hitam Ivory Coffee . Ini diluncurkan di hotel mewah beberapa di sudut-sudut terpencil di dunia - pertama di Thailand bagian utara, maka Maladewa dan Abu Dhabi .Pikirkan gajah sebagai setara kerajaan hewan dari slow cooker. Dibutuhkan antara 15-30 jam untuk mencerna kacang , rebusan yang bersama-sama dengan pisang , tebu dan bahan lainnya dalam diet vegetarian gajah untuk menanamkan rasa bersahaja dan buah yang unik Dinkin menghabiskan $ 300,000 mengembangkan ide . Dia mengatakan " Ketika gajah makan kopi, asam lambung yang memecah protein yang ditemukan dalam kopi, yang merupakan faktor kunci dalam kepahitan . Anda berakhir dengan secangkir yang sangat halus tanpa kepahitan kopi biasa. Hasilnya mirip kopi luwak , lain berbagai exorbitantly mahal diambil dari kotoran luwak dari musang - seperti . Tetapi proses diperut besar gajah ' memberikan bonus , (Sources: Media, Financial Post,photo by: Ivory Black Coffee, data diolah F. Hero Purba).
Jika kita bandingkan dengan usaha jenis kopi Luwak paling fenomenal ini, telah menyedot begitu banyak perhatian masyarakat, dari proses pembuatannya yang menimbulkan kontroversi, karena di produksi dari hasil hewan luwak yang memakan buah kopi dan setelah di keluarkan bersama kotorannya, barulah kopi ini di olah lebih lanjut untuk menjadi kopi bubuk.sehingga MUI pun turun tangan untuk mengeluarkan Fatwa bahwa kopi luwak Halal dengan syarat di cuci sampai bersih (hilang najis kotoran sang luwak itu).Kopi luwak ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan cara konvensional, antara lain hasil produksi dalam skala besar, kualitas produk terkontrol secara analitik, harga ekonomis dan tidak merusak kelestarian populasi hewan luwak.
Kopi Luwak yang unik didapat oleh proses fermentasi dan yang terjadi secara alami dan unik, dimana biji kopi yang telah matang disebar oleh petani agar Luwak (Musang) dapat memakan biji –biji yang berjatuhan. Setelah itu mereka menunggu para Luwak tersebut membuang kotorannya. Terlebih lagi Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah riset di Kanada yang membuktikan bahwa kandungan protein yang ada di perut Luwak, membuat biji kopi berfermentasi dan matang lebih sempurna. "Kopi Luwak" sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi. Pada umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan atau kafe atau kedai. Dengan adanya keberhasilan sebuah produk kopi luwak ini, tidak hanya ditentukan oleh proses dari produk itu sendiri, namun yang paling penting adalah dengan kualitas produk yang baik kita dapat menciptakan Branding ataupun Brand image yang melekat di dalam masyarakat dan mampukah produk tersebut bertahan dalam menghadapi produk yang sejenis. Serta menciptakan sebuah keunggulan kompetitif yang tidak dapat ditiru maupun disaingi produk lain. Sebab yang membuat sumber daya berharga adalah sejauhmana sumber daya tersebut dapat memberikan nilai (value), maksudnya sebuah sumber daya dapat digunakan untuk memanfaatkan kondisi ekternal yang dapat memberikan pendapatan ke dalam sebuah organisasi. Masalah – masalah yang dijumpai terkait dengan pemasaran produk Kopi Luwak pada pemasaran Internasional adalah: Suatu Strategi dan Positioning apakah yang tepat dilakukan pemerintah untuk meraih pangsa pasar yang potensial utnuk komoditi kopi luwak ini berdasarkan keunikan dan citra rasanya? Serta bagaimana produk komoditi kopi organik mampu menarik minat masyarakat khususnya masyarakat dunia?
Untuk biji kopi gajah ini dihargai 1.100 dollar AS per kilogram. Dengan harga tersebut, biji kopi gajah ini resmi jadi kopi termahal di dunia saat ini. Namun, per cangkirnya diperkirakan akan dihargai 50 dollar AS. Black Ivory Coffee merupakan kopi olahan istimewa dari Anantara Hotel, Resorts and Spa di Thailand. Menurut ABC News, 8 persen dari hasil penjualan kopi ini akan disumbangkan untuk program konservasi gajah tersebut. Selain di Anantara Resorts, kopi ini juga tersedia di wilayah Golden Triangle, dan di empat resort di Maladewa. Harganya pun wajar saja mahal. karena persediaan kopi ini sekarang hanya 50 kg.Dalam hal ini menjadikan suatu peluang usaha dari Kopi Gajah dan Kopi Luwak, tergantung dari sisi bisnis yang mendapatkan tantangan dan peluang bagi pelaku usaha. Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan dan keunikan serta ciri khas dari penikmat / pengkonsumsi dari kopi tersebut.

No comments: