Indonesia yang memiliki beragam
jenis buah-buahan bermutu yang berpotensi untuk mendatangkan devisa bagi
negara. Khusus untuk pasar ekspor, beberapa komoditas buah-buahan Indonesia
sejak beberapa tahun terakhir ini telah banyak diminati pasar dunia, seperti:
manggis, salak, mangga, dan lain sebagainya. Seperti contoh buah manggis, buah
ini masih diminati dan menjadi tujuan ekspor di beberapa negara, seperti:
Jepang, Hongkong, Korea, Taiwan, Cina, Singapura, Malaysia, Vietnam, India,
Arab Saudi, Belanda, Swiss, Jerman, Perancis, dan Belgia.Plasma
nutfah buah-buahan Indonesia sangat mendukung untuk pengembangan buah-buahan
tropis menjadi komoditas unggulan. Varietas buah-buahan Indonesia tidak kalah
dengan varietas buah buahan dari negara lain. Dalam hal ini diperlukannya
strategi khusus didalam mempromosikan exotic fruit buah Indonesia.
Berdasarkan data pada tahun 2011, ekspor 10
buah tropis Indonesia tersebut di atas mencapai 207.015 ton (USD 218,892,148)
atau 92.83% dari total ekspor buah Indonesia sebesar 223.011 ton (USD
241,582,615), sedangkan impor 10 jenis buah tersebut mencapai 261.924 ton
(USD 249,921,234) atau 31.48% dari total impor buah Indonesia 832.080 ton (USD
856,239,577). Tren produksi dan ekspor dan impor buah Indonesia terus
meningkat, yakni masing-masing 6.8% dan 19.0% per tahun. Produktivitas
buah-buahan tropis Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara
kompetitor utamanya, karena buah tropis Indonesia diusahakan oleh petani dengan
skala usaha yang relatif kecil (kurang dari 1 Ha) di lahan pekarangan,
teknologi sederhana dan manajemen sederhana. Indonesia hanya membeli tidak
lebih dari 0,6% ekspor buah dunia. Bahkan, negara-negara Asia Tenggara
seluruhnya hanya membeli 2% dari ekspor buah dunia. Pengimpor buah terbesar
adalah negara-negara Uni Eropa (43%); Amerika Serikat (16%); Federasi Republik
Rusia (5%); negara tetangga Uni Eropa (6%); Jepang (4%), dan negara-negara di
Afrika, Asia Barat, Timur Tengah, Canada, China, Amerika Latin, dan yang lain
(24%). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi masalah produk
buah-buahan Indonesia yang menjadi kendala yaitu: mutu standarisasi produk,
keamanan pangan, budidaya tanaman yang baik, penangangan pasca panen dan
promosi dan pengembangan pasar. Sistem perdagangan bebas menuntut adanya sistem
produksi yang efisien dan mutu yang baik. Tentunya dengan dukungan potensi alam
dan potensi plasma nutfah buah-buahan Indonesia sangat besar untuk pengembangan
buah-buahan tropis Indonesia menjadi komoditas unggulan. Indonesia memiliki
buah-buah lain yang potensial dikembangkan, seperti jeruk, pisang, rambutan,
mangga, manggis dan nanas yang memiliki keunggulan komparatif untuk
dikembangkan dan potensi pasar yang sangat banyak dibutuhkan baik domestik
maupun pasar Internasional. (Sources:
media terkait, data diolah F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment