Friday, March 21, 2014

Pengolahan Pangan Lokal “Dali ni horbo (susu kerbau)” Dari Tapanuli Utara, Sumatera Utara Sebagai Pangan Lokal



                                      Aneka ragam potensi pangan lokal dapat kita telusuri di negeri persada Nusantara apabila Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan ada potensi lokal dari olahan susu sapi fermentasi (dangke) merupakan produk olahan turunan dari Pengolahan Susu. Adapun proses pembuatan dangke juga cukup sederhana. Dangke dibuat dengan merebus campuran susu kerbau atau sapi, garam dan memanfaatkan getah papaya untuk fermentasi. Di Sumatera Utara ada pengolahan Susu Ni Horbo, Dali ni horbo (susu kerbau) adalah salah satu makanan yang khas batak nya. Makanan ini terbuat dari dali horbo yang dimasak dengan bawang rambu (bawang batak), cabai, daun ubi/ singkong, garam, dan sedikit andaliman. Makanan ini biasa dimasak dengan cara arsik (direbus dengan bumbu). Makanan ini dapat dengan mudah didapatkan di sekitar Danau Toba, mulai dari Parapat sampai ke Tarutung (Toba). Hampir semua rumah makan di daerah tersebut menyajikan makanan Susu ni Horbo ini. Harganya bervariasi, mulai Rp.6.000 sampai Rp.15.000. Proses pembuatannya cukup sederhana, sediakan dali, air secukupnya untuk merebus, daun ubi, cabai, garam, bawang rambu, kunyit dan sedikit andaliman. Pertama-tama daun ubi dan bawang rambu disusun diatas kuali, lalu dali di atasnya (dali tidak langsung kena kuali), masukkan bumbu dan air. Lalu kuali ditutup, dan siap dimasak sampai airnya agak mengering.

Setiap daerah memiliki pangan lokal hasil pengolahan susu yang bervasiasi. Susu kerbau biasanya diolah menjadi susu pasteurisasi, mentega, keju, es krim, yoghurt, dan pastillas de leche. Keju yang terbuat dari susu kerbau memiliki warna yang putih dan sangat disukai (International Relations National Research Council, 1981). Keju mozzarella dan ricotta di Itali adalah contoh keju yang paling diminati yang terbuat dari susu kerbau. Produk susu kerbau yang terdapat di Indonesia adalah Dali ni Horbo, dadih, cologanti dan dangke. Diharapkan potensi pangan lokal dimasa mendatang ini dapat lebih dikembangkan lagi dengan melihat potensi pasal lokal dan ekspor.  Diharapkan potensi pangan lokal dimasa mendatang ini dapat lebih dikembangkan lagi dengan melihat potensi pasal lokal dan ekspor. (Sumber: Media terkait, data diolah F. Hero K. Purba)

No comments: