Aneka ragam potensi pangan lokal dapat kita
telusuri di negeri persada Nusantara apabila Kabupaten Enrekang, Provinsi
Sulawesi Selatan ada potensi lokal dari olahan susu sapi fermentasi (dangke) merupakan
produk olahan turunan dari Pengolahan Susu. Adapun proses pembuatan dangke juga cukup sederhana. Dangke dibuat
dengan merebus campuran susu kerbau atau sapi, garam dan memanfaatkan getah
papaya untuk fermentasi. Di Sumatera Utara ada pengolahan Susu Ni Horbo, Dali
ni horbo (susu kerbau) adalah salah satu makanan yang khas batak nya. Makanan ini terbuat dari dali horbo
yang dimasak dengan bawang rambu (bawang batak), cabai, daun ubi/ singkong,
garam, dan sedikit andaliman. Makanan ini biasa dimasak dengan cara arsik
(direbus dengan bumbu). Makanan ini dapat dengan mudah didapatkan di
sekitar Danau
Toba, mulai dari
Parapat sampai ke Tarutung (Toba). Hampir semua rumah makan di daerah tersebut
menyajikan makanan Susu ni Horbo ini. Harganya bervariasi, mulai Rp.6.000
sampai Rp.15.000. Proses pembuatannya cukup sederhana, sediakan dali, air
secukupnya untuk merebus, daun ubi, cabai, garam, bawang rambu, kunyit dan
sedikit andaliman. Pertama-tama daun ubi dan bawang rambu disusun diatas kuali,
lalu dali di atasnya (dali tidak langsung kena kuali), masukkan bumbu dan air.
Lalu kuali ditutup, dan siap dimasak sampai airnya agak mengering.
Setiap daerah memiliki pangan lokal hasil
pengolahan susu yang bervasiasi. Susu
kerbau biasanya diolah menjadi susu pasteurisasi, mentega, keju, es krim,
yoghurt, dan pastillas de leche. Keju yang terbuat dari susu kerbau
memiliki warna yang putih dan sangat disukai (International Relations National
Research Council, 1981). Keju mozzarella dan ricotta di Itali adalah contoh
keju yang paling diminati yang terbuat dari susu kerbau. Produk susu kerbau
yang terdapat di Indonesia adalah Dali ni Horbo, dadih, cologanti dan dangke.
Diharapkan potensi pangan lokal dimasa mendatang
ini dapat lebih dikembangkan lagi dengan melihat potensi pasal lokal dan
ekspor. Diharapkan potensi pangan lokal
dimasa mendatang ini dapat lebih dikembangkan lagi dengan melihat potensi pasal
lokal dan ekspor. (Sumber:
Media terkait, data diolah F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment