Negara produsen utama pisang di dunia
adalah Ekuador,Kosta Rika,Panama,Filipina dan Indonesia. Negara Importir pisang
terbesar di dunia adalah Amerika,Jepang,dan Uni Eropa. Dibandingkan dengan tahu-tahun
sebelumnya pangsa impor negara-negara importir terus meningkat,Hal ini
merupakan peluang pasar bagi Indonesia.Jenis pisang dibagi menjadi tiga:
1. Pisang yang dimakan buahnya tanpa
dimasak yaitu Musa paradisiaca var Sapientum, Musa nana atau disebut juga Musa
cavendishii, Musa sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish,
barangan dan mas.
2. Pisang yang dimakan setelah buahnya
dimasak yaitu M. paradisiaca forma typicaatau disebut juga M. paradisiaca
normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok.
3. Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa
yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk.
4. Pisang yang diambil seratnya misalnya
pisang manila (abaca).
Indonesia menghasilkan pisang, karena iklim untuk tanah tanaman buah pisang
ini cocok untuk di Indonesia. Tentunya kita melihat potensi usaha
hasil dari pisang yang beraneka ragam, seperti yang kita ketahui dan rasakan
nikmatnya Pisang Goreng Pasir”, “Pisang Goreng Pontianak”, yang tentunya bukan
saja enak dimakan tetapi memiliki peluang bisnis yang prospektif dari hasil
pisang tersebut setelah diolah menjadi makanan yang beraneka ragam. Apabila
kita tinjau tentunya untuk konsumsi pisang itu sendiri cukup besar peluang dan
daya belinya. Untuk franchise “ Pisang Goreng ala Pontianak dan Pisang
Goreng Pasir” tersebut hampir 100 jutaan. Hal ini dilihat dalam konsumsi
domestik pasar pisang cukup besar didalam negeri. Dimana hasil olahan pisang
tersebut dapat dijual ke konsumen baik dipasar tradisional supermarket dan
pedagang besar yang membutuh buah ini untuk peluang bisnis.
Sentra produksi pisang di Indonesia
seperti, propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Barat,
Jambi, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan NTB. Bebagai jenis pisang kita
jumpai seperti; Pisang raja, Pisang barangan,Pisang jambe, Pisang raja sere,
Pisang kapok, Pisang Bali, Pisang mas,Pisang lampung dan sebagainya. Untuk Ekspor pisang Indonesia keluar negeri dari tahun
1999 sudah mencapai 77.472,68 ton dengan nilai US$14.073.670. Pada tahun 2000
volume ekspor menurun, sedangkan volume ekspor mengalami peningkatan pada tahun
2002 sebesar 512,27 ton senilai US$ 979.730. Menurut Biro Pusat
Statistik, Indonesia menghasilkan sekitar 6.004.615 MT pisang di tahun 2008, kebanyakan dihasilkan di Jawa
Barat. Jawa Timur menghasilkan 964.263 MT atau sekitar 16% hasil nasional di
tahun itu.
Jenis pisang mempunyai suatu peluang yang dikembangkan untuk ekspor ialah
jenis pisang emas, pisang raja, pisang ambon dan pisang raja bulu. Di Thailand,
Philippines, Malaysia dan Equador pisang ekspor diusahakan secara perkebunan,
tentunya dengan kemasan dan packing yang baik untuk diekspor.
Dalam hal ini tentunya kita bisa menggairahkan untuk peluang ekspor pisang
Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan produk pisang dari negara lain. Hal
ini dilihat dari sisi untuk pemasaran Internasional, dan kedepannya untuk
mengembangkan produk pisang di pasar domestik dengan mencoba mengembangkan
peluang investasi dan usaha melalui “franchise” seperti pisang goreng ala
pontianak tersebut. Investasi dan peluang bisnis sekarang terbuka luas, tinggal
kita yang ingin melangkah pasti untuk mengembangkannya. Hitung-hitung prospek
bisnis dan pengembangan agrobisnis pisang. Siapa tahu kemungkinan membuka “café
banana” café pisang, yang mungkin peminatnya tidak hanya pasar domestik dan
menjadikan franchise ke negara lain, yang tidak akan kalah nantinya seperti
franchisenya McDonald. Hal inilah yang perlu kita perhatikan untuk prospek
pengembangan dan budidaya tanaman pisang, selain enak dimakan dan mengandung
protein untuk kesehatan tentunya menambah uang untuk kocek saku yang
menjanjikan. (Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment