Perkembangan Ekspor kopi Indonesia dalam berbagai
bentuk cenderung terus meningkat
dari tahun ke tahun., meskipun untuk kopi biji mengalami perkembangan dan fluktuasi. Berdasarkan data Departemen
Pertanian Amerika Serikat (U.S Department of Agriculture/USDA), permintaan
hasil panen meningkat dari pengolah biji kopi lokal. Konsumsi kopi bisa
mencapai jumlah 2,58 kantong pada 2013-2014. Volume ekspor kopi tahun
2011 sebesar 346.493 ton. Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga
setelah Brasil dan Vietnam. Negara tujuan ekspor Amerika, Jepang, Jerman,
Italia, Korea dan Inggris. Produktivitas tanaman kopi di Indonesia baru mencapai 700
kg biji kopi/ha/tahun untuk Robusta dan
800 Kg biji kopi/ha/Tahun untuk Arabika. Produksi
kopi Indonesia tahun 2012 meningkat dari tahun 2011. Tahun 2011 sebesar 633
ribu ton dan Tahun 2012 mencapai 748 ribu ton atau meningkat sekitar 20%. Untuk jumlah ekspor Arabika 2012 ini
sekitar 15 persen, meningkat dari ekspor tahun lalu yang berkontribusi sekitar
8 persen. Sedangkan kopi spesialti jumlah ekspornya sekitar 5 persen dari total
ekspor kopi Indonesia. Harga kopi arabika di
dunia saat ini di kisaran 2,1 dolar AS per kg. Robusta di kisaran 3,5 dolar AS
per kg. Harga itu berlaku untuk kopi standar atau grade empat. Perkembangan Ekspor Kopi
Indonesia trendnya terus menurun sejak 2010 atau tinggal 352.007 ton pada 2011
di karenakan produksi berkurang dan harga di dalam negeri lebih mahal
dibandingkan dengan ekspor. Meskipun volume ekspor anjlok tinggal 352.007 ton,
nilai ekspor jauh lebih besar dari perolehan di 2009 dan 2010. Produksi kopi
Indonesia tahun 2012 diperkirakan di kisaran 600.000-an ton dari tahun lalu
yang juga tidak sampai sebesar 640.000 ton seperti yang diperhitungkan awalnya.
Pada tahun 2011 ekspor kopi tercatat 352.007 ton atau turun 21 persen
dibandingkan tahun 2010. Dibandingkan tahun 2009, ekspor kopi tahun 2010 juga
tercatat menurun 11,4 persen. Tahun 2009 menjadi puncak ekspor kopi Indonesia
selama satu dekade terakhir, dengan volume 505.381 ton. Total ekspor produk
kopi Indonesia ke AS tahun 2011 mencapai 326 juta Dollar, atau meningkat 37,61
persen dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 237 juta Dollar. Dari perdagangan
Indonesia-Amerika Serikat pada Januari 2012, ekspor kopi Indonesia mencapai
33,3 juta Dollar, atau meningkat 68 persen dibanding periode yang sama pada
2011 yaitu 19,8 juta Dollar. Sebagai contoh ternyata bahwa ekspor kopi
Indonesia ke AS terus meningkat. Perkembangan ekspor kopi mengalami penurunan
termasuk juga dampak krisis global di berbagai Negara dunia. Konsumsi kopi masyarakat Indonesia memang baru 1,2 kilogram
per kapita per tahun, lebih rendah dibandingkan negara-negara pengimpor kopi
seperti Amerika Serikat sebesar 4,3 kilogram, Jepang 3,4 kilogram, atau
Finlandia 11,4 kilogram.Diharapkan dengan industri pengolahan kopi
dapat melakukan diversifikasi produk. Artinya, tidak hanya dijadikan sebagai
minuman tetapi juga dikembangkan dalam berbagai jenis seperti produk perawatan
kecantikan (lulur), pharmasi, essen makanan dan promosi sesuai dengan
permintaan masyarakat konsumen Indonesia terutama dalam teknologi proses dan
desain kemasan produk.
Menurut informasi bahwa Produksi kopi yang lebih
rendah mengacu pada terjadinya terus hujan hingga akhir tahun 2011 dan awal
2012 sehingga mengganggu proses pembuahan kopi yang sedang dalam masa bunga.
Menurut Informasi AEKI bahwa akibat trend sepi, harga jual kopi arabika di luar
negeri juga relatif stabil di kisaran 5,5 dolar AS per kg sehingga di lokal
juga berkisar Rp46.000 per kg. Untuk harga kopi robusta pengiriman Mei 2011 di
bursa NYSE LIFFE London per awal Januari 2011 sebesar US$ 2.114/Metrik Ton
(MT). Bandingkan dengan harga pada awal Juli 2010 yang masih di kisaran US$
1.685/MT. Adapun untuk volume ekspor kopi Indonesia rata-rata berkisar 350 ribu
ton per tahun meliputi kopi robusta (85%) dan arabika (15%). Terdapat
lebih dari 50 negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan USA, Jepang, Jerman,
Inggris. dan Italia merupakan tujuan utama. (Sources data: kompas, BPS, other
media artikel data diolah F. Hero K. Purba).
No comments:
Post a Comment