Perkembangan
Kopi Pada 2012 ekspor biji kopi nasional mencapai 530 ribu ton dengan nilai
ekspor Rp16 triliun. Angka tersebut terus meningkat sejak 2010. Pada 2015 konsumsi kopi dunia yang diperkirakan mencapai
155 juta karung. Menurut data International Coffee Organisation (ICO), bahwa sejak
tahun 2010 trend peningkatan konsumsi kopi dunia sebesar 2,5 persen per tahun,
sehingga pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 165 juta hingga 173 juta karung,
atau mengalami defisit sebesar 30 - 37 juta karung. Komoditi Kopi
mampu menyumbangkan ekspor Indonesia yaitu lebih dari 1 miliar dollar US.
Volume ekspor kopi tahun 2011 sebesar 346.493 ton. Indonesia sebagai negara
penghasil kopi terbesar ketiga setelah Brasil dan Vietnam. Negara tujuan ekspor
Amerika, Jepang, Jerman, Italia, Korea dan Inggris. Produktivitas tanaman kopi di Indonesia baru mencapai 700
kg biji kopi/ha/tahun untuk
Robusta dan 800 Kg biji kopi/ha/Tahun untuk Arabika. Produksi kopi Indonesia tahun 2012
meningkat dari tahun 2011. Tahun 2011 sebesar 633 ribu ton dan Tahun 2012
mencapai 748 ribu ton atau meningkat sekitar 20%. Untuk jumlah ekspor Arabika
2012 ini sekitar 15 persen, meningkat dari ekspor tahun lalu yang berkontribusi
sekitar 8 persen. Sedangkan kopi spesialti jumlah ekspornya sekitar 5 persen
dari total ekspor kopi Indonesia. Harga
kopi arabika di dunia saat ini di kisaran 2,1 dolar AS per kg. Robusta di
kisaran 3,5 dolar AS per kg. Harga itu berlaku untuk kopi standar atau grade
empat. Perkembangan Ekspor Kopi Indonesia trendnya terus menurun sejak 2010
atau tinggal 352.007 ton pada 2011 di karenakan produksi berkurang dan harga di
dalam negeri lebih mahal dibandingkan dengan
ekspor. Meskipun volume ekspor anjlok tinggal 352.007
ton, nilai ekspor jauh lebih besar dari perolehan di 2009 dan 2010. Produksi
kopi Indonesia tahun 2012 diperkirakan di kisaran 600.000-an ton dari tahun
lalu yang juga tidak sampai sebesar 640.000 ton seperti yang diperhitungkan
awalnya. Pada tahun 2011 ekspor kopi tercatat 352.007 ton atau turun 21 persen
dibandingkan tahun 2010. Dibandingkan tahun 2009, ekspor kopi tahun 2010 juga
tercatat menurun 11,4 persen. Tahun 2009 menjadi puncak ekspor kopi Indonesia
selama satu dekade terakhir, dengan volume 505.381 ton. Total ekspor produk
kopi Indonesia ke AS tahun 2011 mencapai 326 juta Dollar, atau meningkat 37,61
persen dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 237 juta Dollar. Dari perdagangan
Indonesia-Amerika Serikat pada Januari 2012, ekspor kopi Indonesia mencapai
33,3 juta Dollar, atau meningkat 68 persen dibanding periode yang sama pada
2011 yaitu 19,8 juta Dollar. Sebagai contoh ternyata bahwa ekspor kopi
Indonesia ke AS terus meningkat. Perkembangan ekspor kopi mengalami penurunan
termasuk juga dampak krisis global di berbagai Negara dunia. Berdasarkan
informasi bahwa Produksi kopi yang lebih rendah mengacu pada terjadinya terus
hujan hingga akhir tahun 2011 dan awal 2012 sehingga mengganggu proses
pembuahan kopi yang sedang dalam masa bunga. Menurut Informasi AEKI bahwa
akibat trend sepi, harga jual kopi arabika di luar negeri juga relatif stabil di
kisaran 5,5 dolar AS per kg sehingga di lokal juga berkisar Rp46.000 per kg.
Untuk harga kopi robusta pengiriman Mei 2011 di bursa NYSE LIFFE London per
awal Januari 2011 sebesar US$ 2.114/Metrik Ton (MT). Bandingkan dengan harga
pada awal Juli 2010 yang masih di kisaran US$ 1.685/MT. Adapun untuk volume
ekspor kopi Indonesia rata-rata berkisar 350 ribu ton per tahun meliputi kopi
robusta (85%) dan arabika (15%). Terdapat lebih dari 50 negara tujuan
ekspor kopi Indonesia dengan USA, Jepang, Jerman, Inggris. dan Italia merupakan
tujuan utama. (Sources data: kompas, BPS, other media artikel data diolah F.
Hero K. Purba).
No comments:
Post a Comment