Tuesday, August 5, 2014

Potensi Pengembangan Kopi dan Prospek Peluang Tantangan Kopi Indonesia di Pasar Internasional




Perkembangan Kopi Pada 2012 ekspor biji kopi nasional mencapai 530 ribu ton dengan nilai ekspor Rp16 triliun. Angka tersebut terus meningkat sejak 2010. Pada 2015 konsumsi kopi dunia yang diperkirakan mencapai 155 juta karung. Menurut data International Coffee Organisation (ICO), bahwa sejak tahun 2010 trend peningkatan konsumsi kopi dunia sebesar 2,5 persen per tahun, sehingga pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 165 juta hingga 173 juta karung, atau mengalami defisit sebesar 30 - 37 juta karung. Komoditi Kopi  mampu menyumbangkan ekspor Indonesia yaitu lebih dari 1 miliar dollar US. Volume ekspor kopi tahun 2011 sebesar 346.493 ton. Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga setelah Brasil dan Vietnam. Negara tujuan ekspor Amerika, Jepang, Jerman, Italia, Korea dan Inggris. Produktivitas tanaman kopi di Indonesia baru mencapai 700 kg biji kopi/ha/tahun untuk Robusta dan 800 Kg biji kopi/ha/Tahun untuk Arabika. Produksi kopi Indonesia tahun 2012 meningkat dari tahun 2011. Tahun 2011 sebesar 633 ribu ton dan Tahun 2012 mencapai 748 ribu ton atau meningkat sekitar 20%. Untuk jumlah ekspor Arabika 2012 ini sekitar 15 persen, meningkat dari ekspor tahun lalu yang berkontribusi sekitar 8 persen. Sedangkan kopi spesialti jumlah ekspornya sekitar 5 persen dari total ekspor kopi Indonesia. Harga kopi arabika di dunia saat ini di kisaran 2,1 dolar AS per kg. Robusta di kisaran 3,5 dolar AS per kg. Harga itu berlaku untuk kopi standar atau grade empat. Perkembangan Ekspor Kopi Indonesia trendnya terus menurun sejak 2010 atau tinggal 352.007 ton pada 2011 di karenakan produksi berkurang dan harga di dalam negeri lebih mahal dibandingkan dengan  ekspor. Meskipun volume ekspor anjlok tinggal 352.007 ton, nilai ekspor jauh lebih besar dari perolehan di 2009 dan 2010. Produksi kopi Indonesia tahun 2012 diperkirakan di kisaran 600.000-an ton dari tahun lalu yang juga tidak sampai sebesar 640.000 ton seperti yang diperhitungkan awalnya. Pada tahun 2011 ekspor kopi tercatat 352.007 ton atau turun 21 persen dibandingkan tahun 2010. Dibandingkan tahun 2009, ekspor kopi tahun 2010 juga tercatat menurun 11,4 persen. Tahun 2009 menjadi puncak ekspor kopi Indonesia selama satu dekade terakhir, dengan volume 505.381 ton. Total ekspor produk kopi Indonesia ke AS tahun 2011 mencapai 326 juta Dollar, atau meningkat 37,61 persen dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 237 juta Dollar. Dari perdagangan Indonesia-Amerika Serikat pada Januari 2012, ekspor kopi Indonesia mencapai 33,3 juta Dollar, atau meningkat 68 persen dibanding periode yang sama pada 2011 yaitu 19,8 juta Dollar. Sebagai contoh ternyata bahwa ekspor kopi Indonesia ke AS terus meningkat. Perkembangan ekspor kopi mengalami penurunan termasuk juga dampak krisis global di berbagai Negara dunia. Berdasarkan informasi bahwa Produksi kopi yang lebih rendah mengacu pada terjadinya terus hujan hingga akhir tahun 2011 dan awal 2012 sehingga mengganggu proses pembuahan kopi yang sedang dalam masa bunga. Menurut Informasi AEKI bahwa akibat trend sepi, harga jual kopi arabika di luar negeri juga relatif stabil di kisaran 5,5 dolar AS per kg sehingga di lokal juga berkisar Rp46.000 per kg. Untuk harga kopi robusta pengiriman Mei 2011 di bursa NYSE LIFFE London per awal Januari 2011 sebesar US$ 2.114/Metrik Ton (MT). Bandingkan dengan harga pada awal Juli 2010 yang masih di kisaran US$ 1.685/MT. Adapun untuk volume ekspor kopi Indonesia rata-rata berkisar 350 ribu ton per tahun meliputi kopi robusta (85%) dan arabika (15%).  Terdapat lebih dari 50 negara tujuan ekspor kopi Indonesia dengan USA, Jepang, Jerman, Inggris. dan Italia merupakan tujuan utama. (Sources data: kompas, BPS, other media artikel data diolah F. Hero K. Purba).

No comments: