Monday, September 20, 2010

Strategi Peluang Peningkatan Ekspor Pertanian Indonesia ke Italia sebagai Jalur Perdagangan ke wilayah Eropa Timur

Italia secara geografis merupakan wilayah sangat strategis sebagai pintu gerbang produk Indonesia. Wilayah utara dengan pelabuhan Genoa dan Trieste merupakan pintu masuk ke wilayah balkan dan eropa timur. Sebelah Selatan Italia dengan pelabuhan Napoli dan Bari dapat dijadikan pintu masuk ke wilayah mediteranian (Tunisia, Maroko, Aljazair, Libya dll). Pada beberapa kesempatan event seperti pameran Campionaria Exhibition, Euro Chocolate, dan Trieste Expresso 2010 yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 – 30 Oktober 2010. Untuk komoditi unggulan seperti Kopi, Kakao, Teh, Karet, CPO, dan rempah2 merupakan komoditi utama yang selama ini memasuki pasar Italia. Produk-produk impor Italia dari Indonesia, di antaranya bahan makanan dan minuman, perabot, peralatan rumah tangga elektronik, kimia, kendaraan bermotor dan sepeda motor, elektronik, produk logam, peralatan medis, dan produk-produk konsumen lainnya.Perdagangan kedua negara tahun 2009 masih surplus bagi Indonesia sebesar US$ 1.179.446.000.00 meskipun secara agregat turun 28,5% dari total perdagangan pada bulan September 2008 yang berjumlah US$ 2.702.049.000.00. Total nilai perdagangan Indonesia - Italia sampai dengan September 2009 sebesar US$ 2.102.641.000.00.

Produk ekspor non-migas Indonesia ke Italia yang mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2009 mencakup perkakas elektronik, metal dan produk metal, tekstil dan produk tekstil, kakao, perhiasan, alas kaki serta produk kimia. Pada tahun 2009 Indonesia juga tercatat sebagai pemasok batubara terbesar ke Italia, yaitu sekitar 34 persen dari total impornya. Pada tahun 2009 merupakan tahun yang paling buruk bagi perekonomian Italia sejak tahun 2000. Krisis keuangan global telah menyebabkan perekonomian negara ini terkontraksi sekitar 5 % serta secara tajam menurunkan pula pasokan dan permintaan akan barang dan jasa. Pada tahun 2010 ini, prediksi peningkatan perdagangan tertinggi dengan negara-negara di Asia adalah China (15%), India (9,9%), Korea Selatan (8,6%), Malaysia (7,3%), Singapura (6%) dan Thailand (5,6 %). (KBRI Roma, Data BPS, data diolah F. Hero K. Purba)

No comments: