Friday, September 3, 2010

Potensi Peluang Budidaya Florikultura Indonesia bermitra dengan Pelaku usaha Jepang dalam Ekspansi Pasar Ekspor.

Prospek dan potensi Indonesia yang memiliki potensi untuk mengembangkan florikultura tropis dan subtropis memperoleh kesempatan besar untuk memasuki berbagai segmen pasar domestik dan pasar internasional. Pengembangan agribisnis Hortikultura, Tanaman Hias dan khususnya daerah Cigeunang, Cianjur, Karawang, Cikarang, dan Kabupaten Bandung. Kabupaten Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang dikunjungi pada kesempatan ini oleh pelaku usaha Agribisnis asal Jepang yang ingin bermitra dengan pelaku usaha agribisnis Indonesia sebagai calon mitra kerjasama ekspor / consultant dan khususnya dalam menjalin pengembangan peluang pangsa ekspor Indonesia ke wilayah negara di Asia-Pasific. Adapun pengusaha yang berkunjung dalam kunjungan tersebut: 1. Mr. Matsumoto Tadashi, Presiden Director The Agri Matsumoto, Co. Ltd, 2. Mr. Fukui Hirokazu, Professor Gifu University, 3. Ms. Kotake Hisako, Staff Hortikultura Chiba Pref, 4. Mr. Kashiwakuma Yukitoshi, Staff Hortikultura Chiba Pref, 5. Mr. Ida Hisatoshi, Asosiasi Petani Chiba Pref, 7. Mr. Nozawa Takeo, Horticulturist, 7. Mr. Nozawa Masakatsu, Sagami Jitsugyo Co. Ltd and Consultant of Horticulture, dan didampingi oleh 8. Ibu Luki Budiarti dari CV. Arjuna Flora, Batu, Malang, Jawa Timur.

Para Pelaku Usaha Jepang tersebut berkunjung ke PT. Transplant Indonesia didaerah Cigeunang, Cianjur, Tayouno Hana Garden dan melakukan diskusi dengan Mr. Morihide Nakasone selaku Plant Director dari perusahaan tersebut. Dimana telah membina petani di sekitar Cigeunang dalam pengembangan bibit tanaman hias Chysanthemum untuk ekspor ke Jepang. Dimana Perusahaan ini telah berjalan selama 15 tahun dan memiliki daerah tanaman grower bibit chrysanthemum 4.5 Ha. Dan peluang ini merupakan pembelajaran bagi CV. Arjuna Flora selaku perusahaan yang dipimpin oleh Ibu Luki Budiarti dalam pengembangan akses pasar peluang tanaman hias, baik dari segi manajemen pengelolaan, growers sampai kepada marketing. CV Arjuna Flora dibawah pimpinan Ir. Luki Budiarti dengan dibantu oleh keluarga, berkerjasama dengan mitra pelaku usaha bunga dari Jepang berkembang menjadi beberapa bidang usaha, baik pemasaran eksklusif produk pertanian khususnya ke negara Jepang dan negara-negara lainnya dengan menerapkan Komoditas Impor Tujuan Ekspor, menggali sumberdaya pertanian Indonesia berpotensi ekspor, maupun menjalin kerjasama dengan berbagai kemitraan nasional, diantaranya:
a. Impor Umbi Sandersonia, Umbi Cala Lily, Cyrthanthus, dan sebagainya untuk dibudidayakan di Kebun CV Arjuna Flora dan hasilnya ada yang di ekspor dan ada yang dijual lokal dan dikembangkan.
b. Ekspor umbi zephyranthes & cyrthantus ke Jepang
c. Ekspor Stamp. American Blue (Evolvulus sp.), Stamp Corius ke Jepang
d. Ekspor ubi ungu (beniimo), ketela kuning (beni azuma), dan jenis ketela varietas lainnya yang sudah diproses dan dibekukan ke Jepang
e. Ekspor Bunga dan Daun Potong, dengan impor bibit dari Jepang, New Zealand, Taiwan dan sebagainya
f. Budidaya dan pengiriman bunga potong, daun potong dan tanaman hias ke berbagai daerah di Indonesia
g. Kemitraan dengan PT Mitra Tani Agro Unggul dalam budidaya cabai merah, dapat membina dan memberdayakan lebih dari 500 petani, melalui dukungan Ketua Dewan Horti Nasional dan Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia
Pada kesempatan ini Tim pelaku usaha dari Jepang juga berkunjung ke PT. Eka Karya Graha Flora, didaerah Cimangkok, jalan menuju Cianjur Ke Sukabumi, yang memiliki plantation tanaman hias untuk grower tanaman anggrek Paleonopsis dan jenis anggrek lainnya. Tanaman anggrek juga merupakan komoditas perdagangan yang sangat penting. Pada saat ini, banyak perusahaan yang membudidayakan tanaman anggrek, salah satunya PT Ekakarya Graha Flora. Dalam hal ini Mr. Yamaguchi merupakan Consultant dan co-partner bisnis dari Perusahaan PT. Eka Karya Graha Flora yang memberikan penjelasan secara detail market information terkait peluang anggrek Paleonopsis yang ternyata potensi pasar lokal Indonesia sendiri sangat besar seperti di Jawa, Kalimantan dan Bali, dan sebagian lagi bagi peluang pangsa ekspor ke Jepang dan negara lainnya. Yang para pelaku usaha dari Jepang ini dalam hasil diskusi bahwa, analisis pasar tanaman hias dituntut pada semua tahap perencanaan produk yang menyediakan informasi agar ide sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengetahuan, pengalaman, dan metode growers dan penelitian pasar menjadi hal sangat mendasar dalam pengembangan strategi produk tanaman hias bagi para konsumen berdasarkan standar. Informasi konsumen pun diperlukan untuk menemukan dan mendeskripsikan kebutuhan dan keinginan yang belum dipenuhi, mengevaluasi produk saat pengembangan, perkenalan, dan pemantauan kinerja produk yang sudah ada.

Mencermati dan menganalisa hal tersebut, peran serta pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat sangat diperlukan dalam mendukung para Investor asing seperti Pelaku Usaha asal Jepang ini untuk pengembangan agribisnis tanaman hias baik dalami bidang research and development, teknologi maupun strategi penguatan akses pasar terutama sebagai upaya peningkatan pengembangan agrobisnis disektor Hortikultura dan juga membantu petani, pelaku usaha dengan meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang dihasilkan. (Data sources terkait, dan hasil kunjungan lapangan, data diolah Frans Hero K. Purba2010)

No comments: