Friday, March 8, 2013

Potensi Pemasaran Domestik dan Pemasaran Internasional Peluang Pengolahan Minyak Atsiri Indonesia



Potensi dalam menggali manfaat lain dari pengolahan minyak atsiri selain sebagai pengharum sudah banyak diteliti, mulai dari manfaat psikologis sampai pengobatan penyakit sudah banyak dilakukan orang dengan berbagai metode, baik aromaterapi, pijat, ataupun cara lain yang banyak memberikan efek positif bagi pengguna minyak atsiri. Produk minyak atsiri Indonesia untuk minyak nilam 800 ton per tahun, minyak kenanga 25 ton, akar wangi 30 ton, serai wangi 500 ton, pala 350 ton, sengkeh 2500 ton. Negara tujuan ekspor minyak atsiri Indonesia meliputi Eropa, AS, Australia, Afrika, Kanada dan negara-negara ASEAN. Ekspor produk minyak atsiri Indonesia selama ini masih dalam bentuk setengah jadi. Pada tahun 2008 nilai ekspor minyak atsiri kasar sebesar US$ 100 juta sedangkan untuk produk turunannya mencapai mencapai US$ 286,4 juta untuk produk parfum, kosmetik, toiletries. Untuk ekspor produk turunan atsiri, Indonesia cukup tinggi mencapai US$ 435,5 juta. Selain itu untuk pelaku agrobisnis biofarmaka untuk lebih berupaya lagi didalam mewujudkan potensi atsiri biofarmaka menjadi salah satu penggerak pembangunan pertanian melalui mutu dan kontinuitas penyediaan bahan baku. (Sources: berbagai media terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)
Adapun beberapa jenis minyak atsiri yang diproduksi di Indonesia, 5 diantaranya merupakan komoditi unggulan Indonesia seperti minyak nilam (patchouli oil), minyak pala (nutmeg oil), minyak akar wangi (vetiver oil), minyak cengkeh (clove oil), dan sereh wangi (citronella oil). Ekspor minyak atsiri tahun ini ini sendiri masih lebih baik ketimbang tahun lalu. Ekspor minyak atsiri India ke Singapura pada 2007 mencapai US$ 17,835 juta. Sedangkan pada 2008, peningkatannya menjadi US$ 27,851 juta. Adapun ekspor minyak atsiri asal Cina ke Singapura meroket tajam pada periode 2007-2008. Pada 2007, ekspor minyak atsiri Cina ke Singapura hanya US$ 5,879 juta. Namun, pada 2008 nilainya meningkat hingga US$ 13,839 juta.BPS mencatat, nilai ekspor minyak atsiri Januari-Agustus 2011 mencapai Rp 3,4 triliun, atau meningkat 31,27% dari periode sama tahun 2010 yang sebesar Rp 2,6 triliun. Dalam kesempatan ini peluang prospek bisnis tanaman berbasis biofarmaka masih memiliki peluang yang cerah untuk memenuhi potensi pasar. Sebagai dasar bahan konsumsi obat-obatan untuk pasokan pabrik obat/medicinal factory tentunya memerlukan jumlah untuk bahan baku yang cukup sesuai dengan mutu dan standardisasinya. Untuk itu diperlukan penanganan yang serius bagi petani ataupun pelaku usaha yang bergerak di bidang agrobisnis biofarmaka. Kesempatan ini tentunya yang mendasari untuk menjadi peluang pelaku usaha minyak atsiri didalam menentukan pasar produk tersebut. Tentunya dapat dilakukan kemitraan dengan petani atau pelaku usaha pelaku usaha minyak atsiri dengan kesepakatan yang jelas mengenai pasar, sehingga para petani dapat mengetahui pangsa pasar yang jelas dan keadaaan situasi pasar.

No comments: