Kebijakan dalam pengembangan buah
naga di Indonesia dalam rangka peningkatan produksi dan mutu buah dilakukan
melalui berbagai kebijakan. Pengembangan kawasan buah naga untuk
mewujudkan suatu kawasan kebun buah naga guna mencapai skala ekonomi untuk
menuju usaha budidaya yang efisien. Menurut data pasar lokal saat ini
dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari eksportir buah di Indonesia,
buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200-400 ton/tahun asal
Thailand dan Vietnam. Wilayah lahan pertanian yang luas dan subur, Sangat besar
kemungkinannya untuk mengembangkan tanaman Buah Naga.Buah Naga berbentuk bulat
lonjong, seukuran dan menyerupai buah
alpokat, tetapi bagian dalamnya berwarna merah dan kuning berbintik itu kalau
dimakan enak, dan tidak terlalu manis, dan segar, Untuk selera lidah kebanyakan
orang Indonesia, buah ini dinilai kurang manis.
Pengembangan agribisnis Buah Naga mulai muncul di Indonesia pada tahun 2003.
Buah naga yang berasal dari jenis tanaman rumpun kaltes ini berasal dari
Israel, dan terus dikembangkan di Australia, Thailand dan Vietnam.
Buah naga termasuk tanaman merambat sehingga
membutuhkan penopang/panjatan untuk menopang tanaman sehingga dapat tumbuh
tegak ke atas. Buah Naga adalah salah satu jenis buah
buahan yang potensinya sangat tinggi, dan sudah menjadi salah satu primadona
bagi petani modern. Buah Naga
Hitam termasuk salah satu jenis dari
buah naga merah yang berkembang karena adanya inovasi dibidang pemupukan.
Dengan menggunakan pupuk yang banyak mengandung arang sisa pembakaran,Buah Naga
Merah akan berubah menjadi Buah Naga
Hitam. Agribisnis buah naga (Dragon Fruit) mulai dirintis dan dikembangkan
didaerah Malang, Jawa Timur dan Delanggu, Jawa Tengah. Kulonprogo, DI
Yogyakarta. Dari Jenisnya buah naga ada empat macam, pertama buah naga daging
putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus),
buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit
kuning daging putih (Selenicerius megalanthus). Fungsi dan khasiat Buah naga
untuk kesehatan adalah dimana buah naga juga mengandungi zat besi untuk
menambah darah. Buah naga merah beratnya sampai 1 Kg, harganya per 100 gram
bisanya mencapai Rp.13.500 yang dapat dibeli di Supermarket. Dengan melihat
potensi pasar yang ada untuk pasar Domestik saja pasarnya sangat banyak, dan
peluang pasar ekspor pun dapat memberikan harapan yang baik. Bahkan di
Hotel-hotel berbintang pun menyajikan buah merah sebagai makan buah yang
dihidangkankan kepada para tamu pengunjung yang menginap di Hotel.
Pengembangan agribisnis buah naga ini sangat sesuai
dengan iklim dan keadaan tekstur tanah di Indonesia. Komoditas ini mempunyai
prospek yang cerah untuk peluang ekspor dan pasarnya masih terbuka lebar dan
memiliki potensi yang sangat baik dikembangkan di Indonesia. Menurut informasi
pakar AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah
naga merah , buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan
mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi
metabolisme dalam tubuh manusia. Penelitian menunjukkan buah naga merah ini
sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi
tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah. Buah naga juga mengandungi
zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mengawal kepanasan badan); vitamin
B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C
(menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat). Pasar lokal saat
ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari eksportir buah di
Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200 400 ton/tahun
asal Thailand dan Vietnam. Buah naga
juga dapat bertahan lebih lama dari buah-buahan lain. Hal ini mempermudah dalam
pengumpulan untuk di ekspor dalam jumlah besar. Saat ini permintaan pasar
internasional akan buah ini cukup besar dan baru bisa terpenuhi sekitar 50 %
dari keseluruhan permintaan. Negara pemasok buah naga terbesar saat ini adalah
Thailand dan Vietnam. (Sources data Dikutip dari berbagai sumber wacana
dan survey oleh:Frans Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment