Monday, September 22, 2014

Potensi Kopi Kabupaten Kepahiang, Dalam Pengembangan dan Akses Pemasaran




Potensi Kabupaten Kepahiang memiliki perkebunan kopi Robusta terluas di Provinsi Bengkulu yakni 24.017 hektare, disusul perkebunan Kopi di Kabupaten Seluma seluas 16.760 hektare. Keseluruhan hasil produksi Kopi Bengkulu (Robusta) tersebut berkisar antara 53.000 – 55.000 ton per tahun dengan jumlah petani kopi sebanyak 62.970 kepala keluarga. Untuk hasil produksi kopi bengkulu pernah mencapai 63.757 ton pada tahun 2008. Data sementara menyebutkan pada tahun 2010 total produksi kopi Bengkulu sebesar 54.948 ton, yang terdiri dari produksi perkebunan kopi Bengkulu milik rakyat mencapai 54.801 ton dan produksi perkebunan swasta sebesar 147 ton. Hasil produksi kopi Bengkulu pernah mencapai 63.757 ton yaitu pada tahun 2006.  Menurut data luas tanaman kopi Robusta Bengkulu, yang paling luas berada di Kabupaten Kepahiang, yakni 24.017 hektar, disusul  perkebunan Kopi di Kabupaten Seluma seluas 16.760 hektar. Keseluruhan produksi Kopi Bengkulu tersebut mencapai 53.990 ton per tahun, dan jumlah petani Kopi sebanyak 62.970 kepala keluarga. Meski belum terlalu populer namun kenikmatan Kopi bengkulu juga tidak kalah bersaing dengan kopi daerah lainnya lainnya. (Sumber: Disbun Bengkulu, data media, data diolah F. Hero K. Purba)
 
Pada saat ini harga jual kopi kering mencapai harga Rp. 20.000/kg, oleh masyarakat di Bengkulu, Khususnya Kabupaten Kepahiang adalah jenis kopi robusta. Mutu kopi yang dihasilkan petani relatif masih rendah. Rendahnya mutu produksi kopi robusta terutama disebabkan oleh pengelolaan kebun, panen dan penanganan pasca panen yang kurang memadai karena hampir seluruhnya kopi robusta diproduksi oleh perkebunan rakyat. Disamping itu, pasar kopi masih menyerap seluruh produk kopi dan belum memberikan insentif harga yang memadai untuk kopi bermutu baik. opi semendo ini diminati oleh banyak orang. Kopi Kepahiang mempunyai bau yang khas dan harum mungkin karena diolah secara tradisional, diambil dari buah yang matang, bijinya dijemur hingga kering, disanggrai hingga masak dan ditumbuk halus oleh masyarakat setempat.

No comments: