Friday, September 26, 2014

Pengolahan Buah Sukun Potensi Usaha Agribisnis



Potensi pemanfaatan buah sukun (Artocarpus communis)  telah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Daerah Fiji, Tahiti, Hawai, Samoa,dan Kepulauan Sangir Talaud, buah sukun dimanfaatkan sebagai makanan tradisional dan makanan ringan. Buah dikonsumsi setelah direbus, digoreng atau dibakar. Dalam 100 gram berat basah sukun mengandung karbohidrat 35,5%, protein 0,1%, lemak 0,2%, abu 1,21%, fosfor 35,5%, protein 0,1%, lemak 0,2%, abu 1,21%, fosfor 0,048%, kalsium 0,21%, besi 0,0026%, kadar air 61,8% dan serat atau fiber 2%.

Beberapa daerah penghasil sukun antara lain Kepulauan Seribu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kepulauan Sangir Talaud, Sumatera Utara dan Lampung. Kediri merupakan sentra produksi sukun di Jawa Timur, Cilacap, dan Bawean merupakan centra produksi sukun di Jawa Tengah sedangkan sentra produksi sukun di Daerah Istimewa Yogyakarta berada di empat kabupaten yaitu : Bantul, Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul(Lies Suprapti, 2002:31). Kandungan buah sukun juga terbilang tinggi, baik mineralnya maupun kandungan vitaminnya dan juga mengandung banyak unsur fitokimia yang sangat penting bagi tubuh, terutama dari beberapa jenis asam amino esensial, seperti isoleusin, methionin, lysine, histidine, tryptophan, serta valin. Daun sukun mengandung asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia seperti histidine, isoleusin, lysine, methionin, tryptophan dan juga valin. Tidak hanya itu, dalam daun sukun juga terdapat kandungan lainnya seperti, hidrosianat, asetilcolin, tannin dan juga riboflavin.Selain buahnya, daun sukun ternyata kaya akan manfaat bagi kesehatan. Sejumlah penelitian juga menyimpulkan bahwa ekstrak daun sukun dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit ginjal, liver, penyakit jantung dan penyakit kulit. Buah tersebut bila diolah menjadi tepung akan diperoleh 155,88 ton tepung sukun. Apabila tepung tersebut dimanfaatkan untuk campuran dalam pembuatan aneka olahan kue, maka tepung terigu yang dapat dihemat mencapai 39-78 ton.
Pembuatan tepung sukun ada beberapa cara, namun pada prinsipnya adalah sama, secara garis besar adalah dimulai dari pengupasan kulit buah, pencucian,pengirisan/penyawutan, pengeringan, penepungan/penggilingan, dan pengayakan. Kemudian dikemas dalam kantong plastik, dan disimpan atau siap untuk didistribusikan. Pengemasan tepung sukun yang baik dapat tahan hingga 9 bulan. Adapun keuntungan lain yang diperoleh dari pembuatan tepung sukun, antara lain adalah : (1) Tepung lebih tahan lama dan mudah disimpan; (2) Lebih praktis, ringan dan mudah didistribusikan; (3) Dapat mensubtitusi penggunaan tepung terigu; (4) Mudah dicampurkan dengan bahan lainnya; (5) Dapat diolah berbagai macam produk. Diharapkan pengembangan sukun baik dalam bentuk tepung dan aneka pangan lain dapat dikembangkan lebih baik lagi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pada konsumennya.(Sources data: Litbang Kementan, media, data diolah F. Hero K. Purba).

No comments: