Tuesday, April 13, 2010

Dinamika Peluang Ekspansi Pasar Produk Pertanian Indonesia dengan Negara Kawasan Afrika

Untuk penetrasi pasar untuk komoditi pertanian untuk kawasan pasar Afrika mempunyai potensi yang cukup besar untuk menyerap peningkatan produk-produk ekspor Indonesia. Tantangan memasuki peluang ekspansi pasar komoditi Pertanian Indonesia ke Benua Afrika merupakan suatu dinamika yang perlu kita analisa dari berbagai segi secara ekonomi. Lebih dari 50 negara di kawasan Afrika dan sebagian besar di antaranya tidak menghadapi masalah-masalah tersebut seburuk seperti yang pernah digambarkan oleh media televisi beberapa tahun yang lalu. Potensi komoditi ekspor Indonesia ke Afrika Agro industri (kopi, teh, sabun, dsb.)Minyak Kelapa Sawit Mentah; Produk Makanan Kaleng/ Susu, Kornet Sapi, Ikan Tuna, Jamur, Biskuit, Permen, Mi Instan, Rempah-rempah, Saus Sambal/Tomat.

Pasar Afrika Selatan khususnya merupakan peluang produk Indonesia untuk dikenal lebih luas di negara-negara Afrika bagian selatan lainnya. Afrika Selatan memiliki letak yang strategis di benua Afrika yang sekaligus berfungsi sebagai pintu masuk untuk kawasan Afrika bagian selatan, yaitu Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Anggola, Zambia dan Malawi. Banyak perusahaan multi nasional dan lembaga keuangan internasional memiliki kantor perwakilan di Afrika Selatan untuk melancarkan kegiatan mereka di benua ini. Peluang khusus, yaitu terdapat sekitar 1.5 juta warga negara Afrika Selatan keturunan Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cape Malay. Mereka umumnya tertarik untuk menggunakan produk buatan Indonesia. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan melalui Cape Malay untuk show-case produk-produk Indonesia.

Peningkatan ekspor Indonesia ke Afrika Selatan merupakan perkembangan yang positif dan perlu dipertahankan dengan lebih giat melakukan upaya-upaya terobosan. Pihak konsumer Afrika Selatan masih melihat negara-negara produser besar seperti Jepang, China, Korea Selatan, Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan India. Peningkatan ekspor Indonesia ke Afrika Selatan merupakan perkembangan yang positif dan perlu dipertahankan dengan lebih giat melakukan upaya-upaya terobosan. Pihak konsumer Afrika Selatan masih melihat negara-negara produser besar seperti Jepang, China, Korea Selatan, Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan India. Dalam Pembagian Afrika secara politis: Stabil & demokratis (11), Cape Verde, Ghana, Zambia, Mauritius, Benin, Botswana, Mali, Namibia, Sao Tome Principe, South Africa, Senegal, Mozambique, Cenderung Stabil – Menuju demokratis (22): Angola, Kenya, Niger, Seychelles, Comoros, Liberia, Lesotho, Malawi, Sierra Leone, Tanzania, Burkina Faso, Burundi, Gambia, Guniea Bissau, Nigeria, Central African Republic, Uganda, Djibouti, Ethiopia, Gabon, Bermasalah/konflik dan belum demokratis (12); Chad, Congo (Democratic Republic), Republic of Congo, Madagascar, Guinea, Rwanda, Togo, Cameroon, Cote D’Ivoire, Mauritania, Swaziland, Somalia, Zimbabwe.
Pembagian negara Afrika secara ekonomis yaitu: Maju (8), (GDP Per Kapita Diatas USD 5000), Seychelles, Botswana, Gabon, Mauritius, Afrika Selatan, Cape Verde, Angola, dan Namibia. ,Sedang Membangun/Potensial (23);(GDP Per Kapita Antara USD 1000 – USD 4999);Swaziland, Congo, Rep. , Cameroon, Nigeria, Cote D’Ivoire, Mauritania, Senegal, Chad, Kenya, Benin, Lesotho, Ghana, Zambia, Burkina Faso, Mali, Sao Tome Principe, Tanzania, Uganda, Djibouti, Eritrea, Guinea, Madagascar, Rwanda.;Belum berpotensi (15);(GDP Per Kapita Dibawah USD 1000 );Mozambique, Togo, Burundi, The Gambia, Malawi, Sierra Leone, Central African Republic, Ethiopia, Niger, Comoros, Guinea-Bissau, Somalia, Liberia, Zimbabwe, Democratic Republic of Congo.
Persiapan FIFA WORLD CUP 2010, yang merupakan kejuaraan sepak bola dunia 2010, Afrika Selatan tengah telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, antara lain pembangunan infrastruktur jalanan, stadion sepak bola, perbaikan pelabuhan udara dan laut, penambahan pembangkit energi listrik dan kereta api cepat Gautrain yang menghubungi Johannesburg dengan kota-kota sekelilingnya. Berdasarkan data KBRI AFSEL dan BPS bahwa nilai perdagangan bilateral Indonesia-Afrika Selatan pada triwulan pertama tahun 2007 adalah sebesar 1.276 miliar Rand (182,28 juta USD) atau naik sebesar 54.19 persen dibandingkan periode yang tahun sebelumnya. Ekspor Afrika Selatan ke Indonesia sebesar 390.575 juta Rand (55.79 juta USD) atau naik 5.1 persen dibandingkan tahun sebelumnya (tabel 5). Sedangkan ekspor Indonesia sebesar 885.947 juta Rand (126.56 juta USD) atau naik 17.9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Apabila dilihat dari sisi perkembangan harga dan pasar, peluang pengembangan komoditi pertanian juga menjanjikan. Peluang dari sisi potensial pasar dan jalur pasar ekspor yang harus diperhitungkan secara detail pembiayaannya. (Sources: KBRI AFSEL dan data BPS, berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)
Market Expansion Opportunities Dynamics of Indonesian Agricultural Products by Country Region of Africa To penetrate the market for agricultural commodities to the region of Africa has a potential market large enough to absorb the increase in Indonesia's export products. Challenges into opportunities Indonesian Agricultural commodity market expansion into the continent of Africa is a dynamic that we need an analysis of various aspects of the economy. More than 50 countries in Africa and most of them did not face such problems as bad as it had been portrayed by the media, television several years ago. Potential of Indonesia's export commodities to Africa Agro industries (coffee, tea, soap, etc..) Crude Palm Oil, Canned Food Products / Dairy, Beef Corned beef, Tuna Fish, Mushrooms, Biscuits, Candies, Noodles, Spices, Sambal Sauce / Tomato. South African market in particular is an opportunity for Indonesian products more widely known in countries other southern Africa. South Africa has a strategic location on the African continent which also serves as the entrance to the southern African region, namely Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambique, Anggola, Zambia and Malawi. Many multi-national companies and international financial institutions have offices in South Africa to launch their activities in this continent. Special opportunities, there are approximately 1.5 million South African citizens of Indonesian descent, or better known as Cape Malays. They are generally interested in using products made in Indonesia. This opportunity can be exploited through the Cape Malay show-case for Indonesian products. Improving Indonesia's exports to South Africa is a positive development and should be maintained with more active in conducting groundbreaking efforts. Consumer Party of South Africa still see the big producer countries such as Japan, China, South Korea, Germany, UK, USA and India. Improving Indonesia's exports to South Africa is a positive development and should be maintained with more active in conducting groundbreaking efforts. Consumer Party of South Africa still see the big producer countries such as Japan, China, South Korea, Germany, UK, USA and India. In the political division of Africa: Stable & democracy (11), Cape Verde, Ghana, Zambia, Mauritius, Benin, Botswana, Mali, Namibia, Sao Tome Principe, South Africa, Senegal, Mozambique, Tend Stable - Towards a democratic (22): Angola, Kenya, Niger, Seychelles, Comoros, Liberia, Lesotho, Malawi, Sierra Leone, Tanzania, Burkina Faso, Burundi, Gambia, Guniea Bissau, Nigeria, Central African Republic, Uganda, Djibouti, Ethiopia, Gabon, Troubled / conflict and yet democratic (12); Chad, Congo (Democratic Republic), Republic of Congo, Madagascar, Guinea, Rwanda, Togo, Cameroon, Cote D'Ivoire, Mauritania, Swaziland, Somalia, Zimbabwe. Distribution of African countries are economically are: Forward (8), (GDP per capita above U.S. $ 5000), Seychelles, Botswana, Gabon, Mauritius, South Africa, Cape Verde, Angola, and Namibia. , Medium Build / Potential (23); (GDP Per Capita Between USD 1000 - USD 4999), Swaziland, Congo, Rep.. , Cameroon, Nigeria, Cote D'Ivoire, Mauritania, Senegal, Chad, Kenya, Benin, Lesotho, Ghana, Zambia, Burkina Faso, Mali, Sao Tome Principe, Tanzania, Uganda, Djibouti, Eritrea, Guinea, Madagascar, Rwanda.; Not yet the potential (15); (GDP Per Capita Under EUR 1000); Mozambique, Togo, Burundi, The Gambia, Malawi, Sierra Leone, Central African Republic, Ethiopia, Niger, Comoros, Guinea-Bissau, Somalia, Liberia, Zimbabwe, Democratic Republic of Congo. Preparation for 2010 FIFA WORLD CUP, which is a world soccer championship in 2010, South Africa, the middle has taken various infrastructure development, including infrastructure development streets, football stadiums, improvement of air and sea ports, the addition of electrical energy generation and the Gautrain rapid rail contact Johannesburg with surrounding towns. Based on data from South African Embassy and the BPS that the bilateral trade value of the Indonesia-South Africa in the first quarter of 2007 amounted to 1276 billion Rand (182.28 million USD) or an increase of 54.19 percent compared to the previous year period. South African exports to Indonesia amounted to 390,575 million Rand (55.79 million USD) or an increase of 5.1 percent over the previous year (table 5). Meanwhile, Indonesia's exports amounted to 885,947 million rand (126.56 million USD) or an increase of 17.9 percent over the previous year. When viewed from the side of the price development and market development opportunities of agricultural commodities are also promising. Opportunities and market potential in terms of export market channels that must be considered in detail the financing.

No comments: