Uruguay merupakan salah satu negara dengan tingkat hidup cukup baik di kawasan Amerika Latin. Pada tahun 2006, ekspor Indonesia ke Uruguay mencapai 4,73 juta dollar dan impor Indonesia sebesar 1,47 juta dollar. Sampai dengan November 2007, volume perdagangan kedua negara tercatat mencapai 7,54 juta dollar atau meningkat sekitar 21,61% dari tahun sebelumnya, dengan ekspor Indonesia mencapai angka 6,52 juta dollar. Komoditi agribisnis Indonesia yang diminati di Uruguay adalah pasta kakao, kelapa, kacang dan biji mete, segar atau kering. Berdasarkan sumber Data KBRI Argentina bahwa neraca perdagangan Indonesia dan Uruguay sampai dengan bulan Agustus 2009 berkisar US$ 6 juta, dengan produk ekspor utama Indonesia ke Uruguay adalah benang sintetis dan minyak kelapa sawit. Pada tahun 2008 total volume perdagangan kedua negara mencapai US$ 10 juta. Pada kesempatan yang lalu Indonesia kembali berpartisipasi Expo Prado 2009 di Montevideo, Uruguay yang berlangsung dari tanggal 9 - 20 September 2009. Partisipasi Indonesia pada pameran internasional di Uruguay diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke negara ini serta ke kawasan.
Pada event Expo Prado 2009 yang lalu Asosiasi Pedesaan Uruguay sudah bekerja untuk edisi ke-104 "Expo Prado": acara tradisional bukti bahwa setiap tahun industri dan pembangunan komersial dan pertanian. Yang sama telah, untuk satu abad, pameran yang paling penting di mana semua sektor ekonomi nasional yang diwakili. Hampir 530.000 orang mengunjungi setiap tahun, sehingga menjadi tempat yang paling tepat dan saat untuk melaksanakan kegiatan promosi dan penjualan, merangsang pertumbuhan produk dan jasa.Expo Prado 2009 host sekitar 560 perusahaan berskala atas area-area berbeda bersama-sama dengan perwakilan dan kedutaan besar Argentina, Brazil, Chili, China, Spanyol, Indonesia, Meksiko dan Venezuela.
Dari sisi pemerintah Uruguay telah menempatkan banyak investasi di kota-kota lama dengan tujuan membangun kembali kota-kota modern dengan nuansa Uruguay. Daerah-daerah seperti Montevideo merupakan tempat berinvestasi yang menguntungkan dengan prosentase pertumbuhan sekitar 5% per tahun. Hal ini merupakan nich market bagi Indonesia serta tantangan kedepan dalam ekspansi pasar agribisnis Indonesia ini, diharapkan pengenalan produk agribisnis Indonesia di kawasan Amerika Latin merupakan tantangan sekaligus kesempatan dalam perluasan pangsa pasar ekspor. (Sumber: KBRI Argentina, BPS, other resources material, data diolah Frans Hero K. Purba)
Pada event Expo Prado 2009 yang lalu Asosiasi Pedesaan Uruguay sudah bekerja untuk edisi ke-104 "Expo Prado": acara tradisional bukti bahwa setiap tahun industri dan pembangunan komersial dan pertanian. Yang sama telah, untuk satu abad, pameran yang paling penting di mana semua sektor ekonomi nasional yang diwakili. Hampir 530.000 orang mengunjungi setiap tahun, sehingga menjadi tempat yang paling tepat dan saat untuk melaksanakan kegiatan promosi dan penjualan, merangsang pertumbuhan produk dan jasa.Expo Prado 2009 host sekitar 560 perusahaan berskala atas area-area berbeda bersama-sama dengan perwakilan dan kedutaan besar Argentina, Brazil, Chili, China, Spanyol, Indonesia, Meksiko dan Venezuela.
Dari sisi pemerintah Uruguay telah menempatkan banyak investasi di kota-kota lama dengan tujuan membangun kembali kota-kota modern dengan nuansa Uruguay. Daerah-daerah seperti Montevideo merupakan tempat berinvestasi yang menguntungkan dengan prosentase pertumbuhan sekitar 5% per tahun. Hal ini merupakan nich market bagi Indonesia serta tantangan kedepan dalam ekspansi pasar agribisnis Indonesia ini, diharapkan pengenalan produk agribisnis Indonesia di kawasan Amerika Latin merupakan tantangan sekaligus kesempatan dalam perluasan pangsa pasar ekspor. (Sumber: KBRI Argentina, BPS, other resources material, data diolah Frans Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment