Dalam suatu bisnis, inovasi tentunya berbeda dengan istilah kreasi atau invensi. Kreasi merupakan perwakilan dari proses thinking, sedangkan invensi merupakan perwakilan dari discovery yang tidak memperhatikan apakah layak atau tidak menjadi bisnis. Sedangkan inovasi merupakan kombinasi dari proses kreasi, dan bisa saja invensi namun yang bernilai bisnis atau layak untuk dikomersilkan. Sehingga proses kreatif dan invensi pada kegiatan bisnis tidaklah cukup tanpa disertai dengan business sense capability sehingga kedua luaran dari proses tersebut dapat diubah menjadi peluang bisnis. (Berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)
Sebagai contoh Keunggulan para pelaku industri Inovasi China telah "bersaing dalam kompetisi" berbagai industri yang selama ini dikuasai berbagai negara industri maju. Pengamatan Williamson dan Zeng pada tahun 2005 menyatakan produk-produk China telah membanjiri volume pasar dunia sebanyak 40% produk televisi, 50% produk AC,30% produk refigrator, 51% produk microwave ovens, lebih dari 50% kamera digital, 37% produk telepon selular, 70% produk kontainer, 60% produk mainan, 70% produk lampu, 50% produk Crane, 70% produk mesin jahit dan 35% produk komputer pribadi. Di negara-negara Timur Tengah, berbagai negara ASEAN, dan Eropa Timur, produk-produk China telah merajai pasaran mereka. Pasar-pasar di negara-negara USA, Eropa Barat, dan Jepang sudah mulai "diganggu" oleh produk-produk China yang dari dari segi fitur dan harga yang terjangkau. Bukan tidak mungkin kisah produk-produk China yang masuk pada produk dan pasar premium akan mulai menjadi fenomena nyata pada beberapa tahun kedepan. Belajar dari China bagaimana menciptakan strategi yang berinovasi dan harga yang terjangkau.
Strategi Inovasi paling sering diterjemahkan sebagai penemuan baru. Aspek “kebaruan” dalam inovasi sangat ditekankan untuk inovasi di sektor swasta atau di industri. Namun untuk inovasi di sektor publik, sesungguhnya inovasi tidak menekankan aspek “kebaruan”, melainkan menekankan aspek “perbaikan” yang akan dihasilkannya, misalnya pelayanan publik menjadi lebih berkualitas, murah dan terjangkau.
Sebagai contoh Keunggulan para pelaku industri Inovasi China telah "bersaing dalam kompetisi" berbagai industri yang selama ini dikuasai berbagai negara industri maju. Pengamatan Williamson dan Zeng pada tahun 2005 menyatakan produk-produk China telah membanjiri volume pasar dunia sebanyak 40% produk televisi, 50% produk AC,30% produk refigrator, 51% produk microwave ovens, lebih dari 50% kamera digital, 37% produk telepon selular, 70% produk kontainer, 60% produk mainan, 70% produk lampu, 50% produk Crane, 70% produk mesin jahit dan 35% produk komputer pribadi. Di negara-negara Timur Tengah, berbagai negara ASEAN, dan Eropa Timur, produk-produk China telah merajai pasaran mereka. Pasar-pasar di negara-negara USA, Eropa Barat, dan Jepang sudah mulai "diganggu" oleh produk-produk China yang dari dari segi fitur dan harga yang terjangkau. Bukan tidak mungkin kisah produk-produk China yang masuk pada produk dan pasar premium akan mulai menjadi fenomena nyata pada beberapa tahun kedepan. Belajar dari China bagaimana menciptakan strategi yang berinovasi dan harga yang terjangkau.
Strategi Inovasi paling sering diterjemahkan sebagai penemuan baru. Aspek “kebaruan” dalam inovasi sangat ditekankan untuk inovasi di sektor swasta atau di industri. Namun untuk inovasi di sektor publik, sesungguhnya inovasi tidak menekankan aspek “kebaruan”, melainkan menekankan aspek “perbaikan” yang akan dihasilkannya, misalnya pelayanan publik menjadi lebih berkualitas, murah dan terjangkau.
No comments:
Post a Comment