Wednesday, November 11, 2009

Terobosan dan Pemamfaatan Umbi-umbian sebagai Peluang Usaha Agribisnis skala Pengembangan Pasar

Pemanfaatan umbi-umbian sebagai peluang usaha bisnis sangatlah tepat untuk dikembangkan. Indonesia yang merupakan negara yang kaya berbagai jenis umbi dapat menjadi suatu peluang besar didalam pengembangannya. Umbi-umbian di Indonesia kurang mendapat perhatian, karena komoditi itu dianggap sebagai kelas rendahan yang dihubungkan dengan kemiskinan, padahal hasil penelitian menunjukan kandungan gizi yang sangat tinggi. Sedikitnya di Indonesia terdapat 75 jenis tanaman umbi-umbian yang umumnya mengandung protein tinggi, yang secara tidak langsung menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain kanker dan penyakit diabetes. Kimpul, Ganyong, Garut, Uwi dan Gembili, Semuanya adalah merupakan umbi-umbian. Mereka masih saudara dengan umbi yang lebih populer seperti singkong dan ubi. Di kota-kota besar, kimpul dan kawan-kawannya jarang ditemukan. Mungkin, hanya mereka yang pernah hidup di kampung, yang sempat merasakannya.Pada dasarnya umbi-umbian merupakan sumber karbohidrat. Di luar itu, setiap umbi memiliki kandungan lain yang berguna. Kimpul, misalnya, mengandung sifat basa yang berfungsi melindungi gigi. Sementara ganyong mengandung kalsium, fosfor, dan zat besi. Ubi jalar kaya akan beta karoten, ubi jalar ungu mengandung antosianin yang bekerja sebagai antioksidan pencegah kanker, penuaan dini, dan penyakit degeneratif. Zaman nenek moyang terdahulu, umbi-umbian ini dinikmati dengan cara direbus, digoreng, dan dikukus.Namun sekarang banyak pemanfaataanya untuk bisnis dengan berbagai olahan.

Sebagai contoh orang memanfaatkan ubi jalar sebagai makanan kudapan cara direbus atau digoreng saja, padahal masih banyak cara pengolahan ubi jalar yang dapat memberikan potensi nilai ekonomi yang tinggi yaitu dengan diolah menjadi berbagai bentuk dan macam produk olahan salah satunya sebagai bahan alternatif pembuatan kue moci. Kue moci merupakan panganan asli warga keturunan cina dan biasanya disajikan pada resepsi pernikahan. Saat mulai dipasarkan ke masyarakat kue moci laris manis dan digemari oleh masyarakat Indonesia termasuk kaum pribumi. Berdasarkan pada orientasi pola hidup masyarakat sekarang ini yang semakin konsumtif terutama terhadap makanan dan minuman, maka peluang usaha pemanfaatan ubi jalar sebagai produk makanan dalam bentuk kue moci akan memberikan prospek yang cerah bagi pelaku usaha.
Berbagai jenis umbi-umbian merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Umbian-umbian mempunyai kandungan gizi yang cukup memenuhi jika dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Jenis umbi-umbian yang sering ditemukan di pasaran antara lain jenis talas-talasan, ketela rambat, kentang, ketela pohon.
Jenis Talas-talasan (Aracaceae): Tanaman talas-talasan yang banyak dijual di pasaran saat ini adalah bentol (Xantoshoma, Colocasia). Jenis tanaman ini dijual di pasaran dengan harga yang relatif rendah. Tanaman ini juga mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pangan pengganti beras. Sekarang ini, jenis talas-talasan dioleh menjadi keripik, masakan, bahkan ada yang dijadikan sebagai tepung.
Ketela rambat/ ubi jalar (Ipomoea batatas): Ketela rambat yang banyak dijual dipasaran terdiri dari dua jenis yaitu ketela ungu dan ketela kuning. Ketela rambat sering dijadikan sebagai camilan atau makanan pengganjal perut. Ketela rambat sering dioleh dengan direbus, digoreng, atau dijadikan keripik. Kentang (Solanum tuberculosum):Kentang banyak dimanfaatkan sebagai sayuran dalam masakan sehari-hari. Pengolahan kentang yang banyak adalah diolah sebagai keripik. Kentang di pasaran saat ini banyak dijual tapi pengolahan kentang untuk menjadi lebih berkualitas masih belum berkembang. Ketela pohon (Manihot utilissima):Ketela pohon merupakan jenis umbi akar yang sering dimanfaatkan sebagai makanan tambahan. Ketela pohon sering diolah dengan direbus, digoreng, dijadikan keripik, dan diolah menjadi tepung. Sekarang ini banyak makanan atau kue yang menjadikan ketela pohon sebagai bahan dasarnya.

Terobosan dan peluang dilakukan, mengingat ketela rambat dan jenis umbi-umbian lainnya, dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi trend dan peluang bisnis yang menjanjikan. Dalam bidang pengolahan berbagai jenis umbi-umbian menjadi makanan bergengsi diharapkan mampu mendorong petani untuk lebih mengembangkan berbagai jenis tanaman umbi-umbian dan meningkatkan nilai tambah bagi penghasilan. (Berbagai sumber terkait, data diolah Frans Hero K. Purba)

No comments: