Inti dari keberhasilan bagi seorang wirausaha/ enterpreneur akan tercapai apabila berpikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama yang dilakukan dengan cara yang baru (thinking and doing new things or old thing in new ways). Proses inovasi adalah mengenai cara perusahaan menghasilkan, melakukan evaluasi, dan mengimplementasikan solusi-solusi kreatif yang akhirnya memudahkan perusahaan mencapai dan memperbarui bisnisnya dalam konteks global. Aspek yang pertama adalah, penciptaan iklim inovasi dalam denyut kehidupan suatu perusahaan. Tentu saja harus segera disebut bahwa penciptaan iklim ini tidak hanya dapat dilakukan melalui aneka slogan atau lips service belaka. Iklim ini hanya bisa mekar melalui sistem pengelolaan manajemen yang demokratis, bergerak cair dalam lintas departemen, dan diusung melalui pola kepemimpinan yang terbuka terhadap beragam ide baru, betapapun radikalnya ide baru itu.
Seperti contoh keberhasilan melakukan inovasi sehingga mampu membangun perusahaan kelas dunia seperti Google atau Amazon tentunya merupakan sebuah impian yang sangat didambakan oleh para enterpreneur ataupun CEO.
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita lihat terlebih dahulu data statistik dari keberhasilan inovasi berbagai perusahaan berdasarkan pengamatan Clayton Christensen, pakar inovasi ternama dari Harvard Business School.Dalam artikel minggu yang lalu telah dijelaskan bahwa semakin besar guncangan terhadap pasar (market disruption) yang dihasilkan oleh sebuah inovasi, semakin besar nilai (value) dari inovasi tersebut. Google, Amazon dan eBay adalah contoh perusahaan-perusahaan yang dibangun dari inovasi yang mampu menghasilkan guncangan pasar yang sangat besar sehingga mampu menciptakan model bisnis baru. Menurut Clayton ada delapan panduan praktis yang bisa dijadikan acuan untuk menerapkan manajemen inovasi, yaitu (1) melakukan analisa secara mendalam mengenai bisnis dan posisi perusahaan di pasar/industri; (2) melakukan evaluasi kemampuan internal melalui analisismodel bisnis, jasa/produk dan proses bisnis; (3) melakukan asesmen terhadap strategi kompetisi dan kesempatan yang mungkin terjadi dari "guncangan" (disruptive opportunities); (4) mengidentifikasi area-area dari bisnis perusahaan yang bisa terkena dampak dari "guncangan" tersebut di atas; (5) memotivasi tim dan berpikir secara kreatif; (6) mendesain proses untuk menyalurkan ide-ide inovatif; (7)mengetahui kapan sebuah ide bisa ditindaklanjuti menjadi sebuah proyek; dan (8) komitmen untuk menindaklanjuti rencana yang sudah disepakati bersama.
Dalam hal manajemen inovasi dan kreativitas yang menjadi unsur terpenting adalah menentukan sasaran organisasi dengan pendekatan formal dan top-down dalam implementasinya, sekarang berubah menggunakan pendekatan partisipatif, mengikutsertakan anggota-anggota organisasi lainnya dan mengundang inisiatif mereka dalam memformulasikan sasaran dan rencana pencapaiannya. Inovasi dibedakan dengan penemuan atas dasar kebutuhan untuk mencapainya. Untuk memperoleh penemuan dibutuhkan kreativitas sedangkan inovasi diperoleh melalui perencanaan yang didorong oleh pergeseran pasar berupa penyempurnaan produk, produksi dan distribusi. Untuk menghadapi Era Globalisasi ini diperlukan suatu kreativitas dan inovasi yang baru untuk mengembangkan suatu ide-ide yang cemerlang bagi kemajuan suatu perusahaan disuatu Negara, tentunya peningkatan SDM dan Growth Creativity Inovation melalui uiji coba dan Research Development. (Berbagai sumber terkait, data diolah oleh Frans Hero K. Purba)
Seperti contoh keberhasilan melakukan inovasi sehingga mampu membangun perusahaan kelas dunia seperti Google atau Amazon tentunya merupakan sebuah impian yang sangat didambakan oleh para enterpreneur ataupun CEO.
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita lihat terlebih dahulu data statistik dari keberhasilan inovasi berbagai perusahaan berdasarkan pengamatan Clayton Christensen, pakar inovasi ternama dari Harvard Business School.Dalam artikel minggu yang lalu telah dijelaskan bahwa semakin besar guncangan terhadap pasar (market disruption) yang dihasilkan oleh sebuah inovasi, semakin besar nilai (value) dari inovasi tersebut. Google, Amazon dan eBay adalah contoh perusahaan-perusahaan yang dibangun dari inovasi yang mampu menghasilkan guncangan pasar yang sangat besar sehingga mampu menciptakan model bisnis baru. Menurut Clayton ada delapan panduan praktis yang bisa dijadikan acuan untuk menerapkan manajemen inovasi, yaitu (1) melakukan analisa secara mendalam mengenai bisnis dan posisi perusahaan di pasar/industri; (2) melakukan evaluasi kemampuan internal melalui analisismodel bisnis, jasa/produk dan proses bisnis; (3) melakukan asesmen terhadap strategi kompetisi dan kesempatan yang mungkin terjadi dari "guncangan" (disruptive opportunities); (4) mengidentifikasi area-area dari bisnis perusahaan yang bisa terkena dampak dari "guncangan" tersebut di atas; (5) memotivasi tim dan berpikir secara kreatif; (6) mendesain proses untuk menyalurkan ide-ide inovatif; (7)mengetahui kapan sebuah ide bisa ditindaklanjuti menjadi sebuah proyek; dan (8) komitmen untuk menindaklanjuti rencana yang sudah disepakati bersama.
Dalam hal manajemen inovasi dan kreativitas yang menjadi unsur terpenting adalah menentukan sasaran organisasi dengan pendekatan formal dan top-down dalam implementasinya, sekarang berubah menggunakan pendekatan partisipatif, mengikutsertakan anggota-anggota organisasi lainnya dan mengundang inisiatif mereka dalam memformulasikan sasaran dan rencana pencapaiannya. Inovasi dibedakan dengan penemuan atas dasar kebutuhan untuk mencapainya. Untuk memperoleh penemuan dibutuhkan kreativitas sedangkan inovasi diperoleh melalui perencanaan yang didorong oleh pergeseran pasar berupa penyempurnaan produk, produksi dan distribusi. Untuk menghadapi Era Globalisasi ini diperlukan suatu kreativitas dan inovasi yang baru untuk mengembangkan suatu ide-ide yang cemerlang bagi kemajuan suatu perusahaan disuatu Negara, tentunya peningkatan SDM dan Growth Creativity Inovation melalui uiji coba dan Research Development. (Berbagai sumber terkait, data diolah oleh Frans Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment