Friday, August 14, 2009

Membidik Sasaran Perluasan dan Pengembangan Pangsa Pasar Ekspor Produk Pertanian Ke Polandia

Didalam membidik sasaran pasar ekspor tentunya harus memiliki kajian dan roadmap tertentu dalam memperluas pasar ekspor terutama produk pertanian / agribisnis. Hasil beberapa kajian dan survey membuktikan labilnya dinamika pertumbuhan distribusi pasar dikawasan Asia Pasifik. Didalam upaya pengembangan dan perluasan pasar ekspor, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan antara Indonesia-Polandia dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir selalu surplus bagi Indonesia. Hal ini disebabkan karena perkembangan impor Indonesia dari Polandia selama periode 1997 – 2001 cenderung menurun sedangkan ekspor Indonesia ke Polandia berfluktuasi dan cenderung menurun tetapi dalam prosentase yang relatif kecil. Perkembangan perdagangan (ekspor/impor) Indonesia-Polandia mengalami penurunan yakni dari USD 127,6 juta dalam tahun 1997 menurun menjadi USD 89,2 juta pada tahun 2001. Sedangkan dalam periode Januari – Oktober 2002 total perdagangan telah mencapai USD 104,12 juta. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa total perdagangan selama tahun 2002 meningkat dibanding tahun sebelumnya. Produk Indonesia yang diminati pasar Polandia meliputi : kopi, teh, coklat, rempah-rempah, tembakau, karet alam, minyak dan lemak tanaman, sabun dan produk untuk kebersihan, plywood dan produk kayu, kertas dan paperboard, kain katun, kain dari serat kimia, kain rajut, peralatan kantor, radio, peralatan dan mesin listrik, mebel, pakaian, sepatu, mainan anak-anak, sayursayuran, benang tekstil, sepatu dan lainnya.

Produk-produk Polandia yang banyak diimpor pengusaha Indonesia mencakup : susu, cream, produk susu selain mentega dan keju, mesin piston pembakaran dalam satu bagian, kimia, oksida, instalasi pembangkit listrik dan perlengkapan dan pupuk buatan pabrik. Polandia mengekspor 80 % produknya ke negara Uni Eropa, 10 % ke bekas negara Uni Soviet dan 10 % ke berbagai negara lainnya termasuk Indonesia.Produk Indonesia yang akhir-akhir ini banyak ditanyakan oleh buyer Polandia antara lain adalah sepatu olahraga, kertas dan produk kertas, bahan tekstil terutama kain katun dan campuran katun dengan sintetis.
Perkembangan Ekspor 10 komoditi utama non migas Indonesia ke Polandia perlu mendapat perhatian. Ekspor Indonesia ke Polandia periode Januari – April 2002 * tercatat USD 31,64 juta, 12 atau naik 11,23 % dibanding periode tahun 2001. Dari data, ekspor Indonesia selama periode tersebut menunjukkan bahwa trend ekspor Indonesia ke Polandia sebesar 3,35% yang berarti lebih rendah dibandingkan dengan trend impor Polandia dari seluruh dunia 6,53%. Dalam hal ini memberikan indikasi bahwa tingkat daya saing komoditi ekspor Indonesia untuk memasuki pasar Polandia perlu ditingkatkan lagi. Beberapa produk utama ekspor Indonesia ke Polandia (top 10, SITC 3 digit) pada tahun 2000-2001:
Fabrics, Woven of Man-Made, Fibres, Natural Rubbers, Coffee and Coffee Substitute, Electrical Machinery and Apparatus, Nes, Telecommunication Equipment Nes and Parts, Footwear, Sound Recorders of Products, Automatic data Processing Machines and Unit Thereof, Nitrogen-Function Compounds, Veneers, Plywood, Improved or reconstitutted wood, worked. Diantara 10 Produk utama tersebut yang menunjukkan kenaikan adalah: Fabrics, Woven of Manmade Fibres (46,96 %), Electrical Machinery and Apparatus, Nes (14,68 %), Sound Recorders or Products (654,46 %) Automatic data Processing Machines and Unit Thereof (113,41%), Nitrogen- Fuction Compounds (27,01%) dan Veneers, Plywood, improved or reconstituted wood, worked (25,24%). Sementara itu 10 produk tersebut memberikan kontribusi sekitar 62,53 % dari total ekspor Indonesia ke Polandia dan pangsa tersebut menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya (65,84 %). Berdasarkan statistik dari Polandia, nilai perdagangan bilateral antara Indonesia-Polandia surged US $ 589 juta pada 2008, yang mengesankan meningkat dari $ 502,58 juta di tahun 2007 dan $ 359,28 juta di tahun 2005.
(Berbagai sumber terkait, KBRI Polandia, BPS, data diolah oleh Frans Hero K. Purba)

No comments: