Saturday, August 29, 2009

Potensi Bioenergi Indonesia Dimata Dunia Sebagai Sumber Usaha / Strategy Bioenergy Business

Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah, mempunyai potensi untuk menjadi lumbung bioenergi dunia. Indonesia juga kaya dengan sumber bahan mentahnya, dan salah satu penghasil minyak sawit dan kelapa terbesar di dunia). Potensi yang benar-benar tidak dapat diabaikan adalah tersedianya lahan yang luas untuk membudidayakan tanaman-tanaman yang potensial sebagai sumber bahan baku bioenergi. Bioenergi sudah termasuk pemanfaatan biomassa, biodiesel, bioetanol, dan biogas sebagai sumber energi alternatif. Sound of Economic dan perencanaan teknis yang diperlukan untuk menciptakan menguntungkan dan berkelanjutan biomas-ke-bisnis energi dan akhirnya menerapkan dan menyadari berhasil dioperasikan sistem bioenergi. Dalam usaha bioenergy dan berbagai usaha ini, pertanyaan dapat ditemukan dalam pengembangan strategy bioenergy ini seperti: Solusi bioenergi yang secara ekonomis dan teknis layak dan sesuai dengan lingkungan yang terbaik bagi kedua saat ini dan masa depan dan persyaratan, bentuk bioenergi yang sesuai dengan bisnis inti terbaik? Teknologi yang cukup fleksibel untuk menggunakan berbagai bahan bakar terbesar? Bagaimana Anda bisa mengamankan pasokan biomassa untuk proyek bioenergi Anda,baik pada harga yang wajar dan berkelanjutan? Di mana dalam rantai nilai dari sumber daya energi biomassa adalah margin terbesar dibuat dan di mana hambatan terbesar? Negara manakah menawarkan kesempatan terbaik untuk memperpanjang Anda,bioenergi bisnis atau mulai memanfaatkan biomassa untuk pertama waktu? Mengapa sekarang memasuki pasar? Bagaimana saya dapat mempertimbangkan dan menyeimbangkan risiko?

Biomassa
Biomassa merupakan bahan hayati yang biasanya dianggap sebagai sampah dan sering dimusnahkan dengan cara di bakar. Terkadang kita tidak tahu bahwa banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari sisa-sisa makanan atau barang yang kita anggap sebagai sampah. Biomassa tersebut dapat diolah menjadi bioarang, yang merupakan bahan bakar yang memiliki nilai kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saat ini sedang digencarkan pemanfaatan sampah sebagai bahan baku dalam teknologi biomassa untuk diolah sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi. Atau batok kelapa sawit yang dijadikan briket yang saat ini pengembangannya mulai dilirik oleh para peneliti.

Biodiesel
Penelitian di bidang biodiesel sejauh ini terus berkembang dengan memanfaatkan beragam lemak nabati dan hewani untuk mendapatkan bahan bakar hayati (biofuel) dan dapat diperbaharui (renewable). Biodiesel merupakan bahan bakar yang memiliki sifat menyerupai minyak diesel/solar. Bahan bakar ini ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang yang jauh lebih baik dibandingkan dengan diesel/solar, yaitu bebas sulfur, bilangan asap (smoke number) yang rendah, memiliki cetane number yang lebih tinggi, pembakaran lebih sempurna, memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin dan dapat terurai (biodegradable) sehingga tidak menghasilkan racun (non toxic).Pembuatan biodiesel dari minyak nabati dilakukan dengan mengkonversi trigliserida (komponen utama minyak nabati) menjadi metil ester asam lemak, dengan memanfaatkan katalis pada proses metanolisis/esterifikasi. Di Indonesia, potensi bahan baku biodiesel sangat melimpah. Saat ini Indonesia adalah negara penghasil minyak nabati terbesar di dunia, bahan baku minyak nabati meliputi asam lemak dari kelapa sawit, jarak pagar, kelapa, sirsak, srikaya, kapuk, dan alga.

Bioetanol
Untuk menganti premium, alternatifnya adalah gasohol (gasoline-alkohol) yang merupakan campuran antara bensin dan bioetanol. Bioetanol bersumber dari karbohidrat yang potensial sebagai bahan baku seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu, dan tebu. Dari beberapa bahan baku tersebut, diketahui bahwa tanaman jagung merupakan pakan unggulan untuk bahan utama bioetanol karena selain dari segi ekonomis tergolong murah, jumlah hasil bioetanol yang dihasilkan jagung ternyata lebih besar diantara tanaman lain.
Setelah bahan baku diatas melalui proses fermentasi, dihasilkanlah etanol. Dan dari etanol dapat dibuat etanol 99,5% atau fuel grade ethanol yang bisa digunakan untuk campuran gasohol. Di dalam etanol, terdapat 35% oksigen yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran mesin dan juga meningkatkan angka oktan seperti zat aditif Methyl Tertiary Buthyl Ether (MTBE) dan Tetra Ethyl Lead (TEL). Selain itu, etanol juga bisa terurai sehingga dapat mengurangi emisi gas buang berbahaya.

Biogas
Peluang pengembangan bioenergi khususnya biogas, juga dimungkinkan untuk berkembang di Indonesia baik untuk aplikasi industri skala kecil dan menengah. Berbagai sampah organik dan limbah-limbah agroindustri merupakan bahan baku yang potensial untuk diolah menjadi biogas melalui pemanfaatan teknologi anaerobik. Pada prinsipnya, teknologi anaerobik adalah proses dekomposisi biomassa secara mikrobiologis dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen). (source: Indobiofuel, Dr. Ir. M. Arif Yudiarto M.Eng, article ;others sources article data, data processing by Frans Hero K.Purba).
Dukungan pemerintah untuk pengembangan bioenergy ini sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti BBM dan Instruksi Presiden No 1 Tahun 2006 tanggal 25 Januari 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai bahan bakar lain. Dengan adanya kebijakan harga pangan dan bioenergi yang mendukung akan mengakibatkan usaha pertanian, peternakan, perkebunan menguntungkan. Apabila usaha agribinis menguntungkan maka dengan sendirinya seluruh pengembangan bioenergy ini saling mendukung dalam bidangnya serta penelitian dan pengembangan akan maju. Keterkaitan dan dukungan antara bioenergi dan pangan sangatlah berelevansi. Makin besar produksi dan pemanfaatan biodiesel di dalam negeri maka semakin sejahtera rakyat banyak (karena tersedianya lapangan kerja dan peningkatan pendapatan) dan penghapusan subsidi harga Bahan Bakar Minyak makin mudah dilakukan.

No comments: