Friday, August 14, 2009

STRATEGI EKSPOR PRODUK INDONESIA KE RUSIA DALAM KERJASAMA BIDANG AGRIBISNIS

Salah satu alasan utama diterapkannya strategi internasional adalah bahwa pasar internasional menghasilkan peluang baru yang potensial. Kerjasama dibidang pertanian dan peluang pasar ekspor dalam ekspasi pasar merupakan salah satu strategi pasar yang perlu diterapkan dalam berbagai strategi. Dengan adanya peningkatan hubungan kerjasama antara Indonesia –Rusia, hal ini sudah terlihat berdasarkan Deklarasi mengenai dasar hubungan persahabatan dan kemitraan diantara Rusia dan Indonesia dalam abad XXI. Neraca perdagangan Indonesia-Rusia masih kecil, pada tahun 2006 hanya US$ 680 Juta dan defisit bagi Indonesia. Ekspor utama Indonesia adalah produk-produk pertanian yang pada 2006 berjumlah US$ 272,5 Juta dan cenderung meningkat. Sebaliknya impor Indonesia dari Rusia pada 2002 nilainya US$151,3 Juta. Pada 2003 impor Indonesia menurun menjadi US$ 99,8 Juta, kemudian meningkat pada 2004, Impor Rusia dari Indonesia pada Mei 2004 nilainya US$ 16,6 Juta dan pada bulan April nilainya US $ 15,9 juta. Dibandingkan nilai impor bulan Mei 2004 dengan nilai impor bulan April 2004, maka nilai impor Rusia dari Indonesia naik sebesar US $ 0,7 juta juta atau 4,4 %. dan 2005, yakni US$223,4 juta dan US$ 431, 5 Juta, pada 2006 menjadi US$ 416 Juta. Beberapa komoditi Indonesia yang diimpor Rusia tahun 2004 dengan nilai diatas US $ 0,5 juta dan pangsanya terhadap pasar Rusia:
· HS.15 Minyak nabati US$ 5,036 Juta, pangsa 13,5%.
· HS 09 Kopi, teh dan Rempah-rempah US$ 1,677juta, pangsa 7,6 %.
· HS. 18 kakao dan olahannya US$ 0,514 juta, pangsa 1,9 %.

Ekspor terbesar Indonesia ke Rusia di antaranya minyak sawit mentah / CPO, teh, margarin, dan tembakau, Rusia merupakan juga pasar potensial bagi Indonesia. Pada tahun 2005, dari data yang dikumpulkan oleh BPS Indonesia mencatat surplus US$ 126 Juta dari volume perdagangan yang jumlahnya mencapai US$ 574 juta. Beberapa komoditi seperti teh, tekstil, dan CPO ternyata laku di pasaran Rusia. Kerjasama dalam bidang pertanian ini kiranya dapat lebih ditingkatkan lagi dengan peluang pasar yang ada dengan jumlah permintaan produk pertanian yang beraneka ragam tersebut. Mencermati hal ini peluang pasar yang ada dan hubungan yang baik antara Indonesia-Rusia merupakan suatu nilai tambah dalam meningkatkan kerjasama bilateral khususnya di bidang pertanian. (sumber: KBRI Rusia, BPS dan info data sumber terkait, data diolah oleh F. Hero K. Purba, Staf Subdit Promosi dan Pengembangan Pasar)

No comments: