Monday, December 21, 2009

Strategi Negosiasi Merupakan Langkah Mewujudkan "Win Solution" dalam Bisnis

Kalau kita analisa secara negosiasi secara luas, bahwa negosiasi adalah salah satu tujuan komunikasi antar individu atau tim dalam suatu komponen tertentu untuk mewujudkan maksud dan tujuan yang baik diterima di masyarakat atau counterpart kita. Bernegosiasi adalah penerapan strategi dan taktik. Bagaimana menghadapi pihak lain yang juga memiliki strategi dan taktik bernegosiasi. Dalam proses negosiasi lainnya adalah kemampuan perunding melakukan persuasi. Selain itu perunding mampu mendikte taktik persuasi ketika digunakan pihak lain. Seni dan teknik persuasi yang diterapkan akan menunjukkan seberapa jauh kekuatan perunding dalam cara bernegosiasi. Penerapan seni dan teknik persuasi yang elegan tidak akan memberi akibat negatif, seperti rasa dendam atau kalah pada pihak lain. (Berbagai Sumber terkait, data processed and collected By: Frans Hero K. Purba)
Jangan disalah artikan bahwa negosiasi itu merupakan arti yang negatif dalam zaman memberantas KKN sekarang ini. Pada intinya bahwa negosiasi ini merupakan suatu rangkaian yang luas berdasarkan informasi yang kita peroleh untuk mencapai tujuan yang maksimal. Dalam bisnis, negosiasi sangatlah diperlukan untuk pencapaian suatu tujuan dalam meluasnya jaringan pemasaran sebagai contoh untuk produk baru. Hal terpenting dalam negosiasi sering berkaitan dengan etika dan budaya. Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui karakter lawannya. Apa latar belakangnya, kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan golf, kapal pesiar atau restoran. Selalu fleksibel selama negosiasi agar terhindar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa solusi alternatif yang diprediksi bisa menciptakan kondisi saling menguntungkan bagi lawan.Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele. Hindari faktor-faktor yang bisa melelahkan lawan seperti proses negosiasi yang terlalu lama, tempat negosiasi yang tidak kondusif, dll. Karena faktor-faktor tersebut cenderung membuat lawan jadi emosional dan berbalik menekan kita.
Seni ataupun strategi negosiasi ini juga merupakan salah satu dari strategi komunikasi. Jim Camp, pembimbing negosiasi #1 di dunia, menunjukkan bagaimana cara melepaskan tekanan emosional yang merupakan bagian dari setiap negosiasi dengan menggunakan sistem negosiasi yang aman, didasarkan pada keputusan, dan telah terbukti ampuh guna memungkinkan Anda mencapai seluruh tujuan tanpa harus berkompromi ataupun melakukan pengorbanan yang tak perlu dan sia-sia.
Sebagai contoh dari beberapa ilusrasi Dalam perundingan Camp David 1978 antara Mesir dan Israel, salah satu agenda yang paling sulit adalah mengenai semenanjung Sinai. Kedua belah pihak tidak mau memberikan konsesi teritorial. Dengan kata lain, baik mesir maupun Israel sama-sama menginginkan untuk menguasai wilayah semenanjung Sinai. Perundingan berlangsung alot dan hampir menemui jalan buntu. Namun, setelah proses negosiasi berhahir-hari, para mediator perundingan arab Israel menemukan bahwa, meskipun keduanya memiliki keinginan yang sama untuk menguasai semenanjung Sinai, tetapi mesir dan Israel memiliki kebutuhan yg berbeda. Mesir menginginkan semenanjung Sinai karena kebutuhan akan kedaulatan. Sedangkan Israel menginginkan Sinai karena membutuhkan jaminan keamanan. Kepekaan untuk mengidentifikasi perbedaan kebutuhan itulah yang akhirnya menghasilkan terobosan kesepakatan yang menarik : menciptakan zona demiliterisasi yang berada di bawah naungan bendera Mesir. Kedua negara itu puas dengan hasil kesepakatan karena kebutuhannya sama-sama terpenuhi.
Yang terpenting dalam tujuan negosiasi adalah mencapai kesepakatan yang diterima kedua belah pihak. Dengan kata lain, kesepakatan yang win-win solution. Terutama dalam bisnis tentunya negosiasi untuk mencapai suatu kesepakatan dalam dealing with big business memerlukan strategi negosiasi bisnis yang handal. Oleh karena itu yang dikompromikan di dalam negosiasi bukanlah kebutuhan masing masing pihak akan tetapi perubahan pada level keinginan setiap pihak tanpa mengorbankan kebutuhannya.

No comments: