Memulai suatu bisnis atau wirausaha / enterpreneur harus dimulai dari diri sendiri. Dalam artian yang perlu diperhatikan yakni untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri Anda sendiri, untuk membangun perusahaan yang sukses dan menjualnya dengan tujuan menghasilkan uang, untuk membangun dan menjalankan sebuah perusahaan yang berkembang, untuk mendapat penghidupan yang lebih baik ketimbang hanya bekerja untuk mendapat upah, untuk membangun sutatu usaha/lapangan kerja untuk anggota keluarga. Bahwa langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan akan membutuhkan waktu. Tetapi, melakukan atau tidak, memulai atau menunda, kedua-duanya menggunakan waktu, tetapi hanya satu yang memiliki kesempatan untuk berhasil. Yang manakah pilihan Anda ? (sources: Wuryanano, berbagai article, data diolah oleh Frans Hero K. Purba).
Dalam berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan, yang khusus mengupas masalah-masalah memulai dan mengelolah suatu usaha, tentu saja masih anda butuhkan sebagai sarana atau alat yang bisa membantu anda membangun dan mengembangkan suatu usaha. Pengetahuan tersebut bisa anda jadikan kerangka berfikir yang benar dan terstruktur. Tetapi anda juga perlu melakukan uji coba. Anda perlu melakukan tindakan nyata. Dengan begitu anda akan lebih paham dan mengerti, letak-letak kelemahan dan kekuatan suatu trik dan tips dalam membangun dan mengembangkan suatu usaha atau bisnis yang sedang anda bangun tersebut. Jadi kalau pertanyaan yang menantang keberanian anda muncul, anda hanya bisa menjawab dengan sebuah Tindakan Nyata dalam berbisnis.
Menurut Wuryanano ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:
1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Di sini Anda tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang benar bukan? So, Business is Learning by Doing, isn’t it? 2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar itu. 3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini? Apa yang Anda kehendaki dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Di manakah Anda berada 5 tahun, 10 tahun mendatang? Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut? 4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan? Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya? Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian investasi sudah bisa seperti yang diharapkan? Jika ternyata muncul perasaan tidak senang, tidak “mood”, maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik dan sukses. 5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau “passion” pribadi untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalam hidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses. 6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika Anda ikut program “on the job training” atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang sekiranya Anda inginkan.
7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja “omongan ngawur” tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder…yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja “anjuran ngawur” itu, maka Anda akan benar-benar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan. 8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru itu karena ingin cepat menjadi kaya raya? Apakah Anda ingin cepat menjadi milyarder? Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan…setelah Anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara. 9. Punyai “inner vision”, yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak. 10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide, punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain, bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.
Untuk menjadi yang Terbaik bila anda tidak bisa menjadi yang pertama, anda masih bisa menjadi yang terbaik dari yang ada. Dari deretan usaha percetakan contohnya di daerah anda, pastikan usaha cetak anda menjadi yang terbaik dari mereka semua. Terbaik dalam hal harga (tidak harus lebih murah), terbaik dalam hal kecepatan delivery atau terbaik dalam hal kualitas produk. Untuk itu kita harus bisa mengukur kemampuan diri sendiri. Lantas bentuk bisnisnya apa yang cocok untuk kita, apakah offline atau online. Begitu juga dengan perencanaan dan penelitiannya, pengembangan, pemasaran dan sebagainya akan mengeluarkan banyak biaya. Untuk itu perlu adanya ukuran kemampuan diri sendiri sebelum jauh melangkah memulai suatu bisnis. Berjuanglah untuk menjadi pejuang bisnis sejati tanpa menyerah, kemenangan ada ditangan Anda.
Dalam berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan, yang khusus mengupas masalah-masalah memulai dan mengelolah suatu usaha, tentu saja masih anda butuhkan sebagai sarana atau alat yang bisa membantu anda membangun dan mengembangkan suatu usaha. Pengetahuan tersebut bisa anda jadikan kerangka berfikir yang benar dan terstruktur. Tetapi anda juga perlu melakukan uji coba. Anda perlu melakukan tindakan nyata. Dengan begitu anda akan lebih paham dan mengerti, letak-letak kelemahan dan kekuatan suatu trik dan tips dalam membangun dan mengembangkan suatu usaha atau bisnis yang sedang anda bangun tersebut. Jadi kalau pertanyaan yang menantang keberanian anda muncul, anda hanya bisa menjawab dengan sebuah Tindakan Nyata dalam berbisnis.
Menurut Wuryanano ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:
1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Di sini Anda tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang benar bukan? So, Business is Learning by Doing, isn’t it? 2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar itu. 3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini? Apa yang Anda kehendaki dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Di manakah Anda berada 5 tahun, 10 tahun mendatang? Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut? 4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan? Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya? Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian investasi sudah bisa seperti yang diharapkan? Jika ternyata muncul perasaan tidak senang, tidak “mood”, maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik dan sukses. 5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau “passion” pribadi untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalam hidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses. 6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika Anda ikut program “on the job training” atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang sekiranya Anda inginkan.
7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja “omongan ngawur” tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder…yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja “anjuran ngawur” itu, maka Anda akan benar-benar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan. 8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru itu karena ingin cepat menjadi kaya raya? Apakah Anda ingin cepat menjadi milyarder? Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan…setelah Anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara. 9. Punyai “inner vision”, yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak. 10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide, punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain, bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.
Untuk menjadi yang Terbaik bila anda tidak bisa menjadi yang pertama, anda masih bisa menjadi yang terbaik dari yang ada. Dari deretan usaha percetakan contohnya di daerah anda, pastikan usaha cetak anda menjadi yang terbaik dari mereka semua. Terbaik dalam hal harga (tidak harus lebih murah), terbaik dalam hal kecepatan delivery atau terbaik dalam hal kualitas produk. Untuk itu kita harus bisa mengukur kemampuan diri sendiri. Lantas bentuk bisnisnya apa yang cocok untuk kita, apakah offline atau online. Begitu juga dengan perencanaan dan penelitiannya, pengembangan, pemasaran dan sebagainya akan mengeluarkan banyak biaya. Untuk itu perlu adanya ukuran kemampuan diri sendiri sebelum jauh melangkah memulai suatu bisnis. Berjuanglah untuk menjadi pejuang bisnis sejati tanpa menyerah, kemenangan ada ditangan Anda.
No comments:
Post a Comment