Sunday, September 27, 2009

Strategi Persaingan Usaha Dalam Reformasi Perkembangan Bisnis

Diera globalisasi reformasi ini, tentunya strategi persaingan usaha semakin ketat untuk berdaya saing dalam mengembangkan usaha. Manajemen persaingan dalam usaha menyadari dan mempunyai komitmen penuh untuk fokus kepada konsumen. Walaupun total konsumen yang diperhatikan, dalam keberadaannya pembagian kelompok konsumen dilakukan dan mengembangkan strategi efektif berjiwa efisien. Fungsi pemasaran berperan membantu top manajemen untuk menyaring satu atau lebih kelompok konsumen, mengkombinasikan kemampuan mempengaruhi konsumen dengan rantai aktifitas yang terkoordinir. Keberadaan konsumen adalah sangat penting. Karena tanpa keberadaannya maut siap menutup keperkasaan lantas membuka kesempatan bisnis pesaing berkembang pesat. Strategi Persaingan Usaha Dalam Memenangkan Bisnis.Aturan Dalam Manajemen Strategi Persaingan Usaha: (sources SIEN Consultant): Proses berpikir yang mendahului tindakan, Pengetahuan mengenai jumlah merupakan kunci penting, Proses berpikir yang mendahului tindakan, Manajemen Strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang lambat, Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan, Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang, Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan, Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya, Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya, Manajemen Strategimembutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.

Dalam manajemen strategis yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya dengan strategi, yaitu perencanaan (plan), pola (patern), posisi (position), perspektif (perspective), dan permainan atau taktik (play). Terutama dalam pasar komoditi, strategi ini tidak hanya membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga yang terjadi tetapi juga dapat menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan stabil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya. Sumber dari keefektifan biaya (cost effectiveness) ini bervariasi. Termasuk di dalamnya adalah pemanfaatan skala ekonomi (economies of scale), investasi dalam teknologi yang terbaik, sharing biaya dan pengetahuan dalam internal organisasi, dampak kurva pembelajaran dan pengalaman (learning and experience curve), optimasi kapasitas utilitas, dan akses yang baik terhadap bahan baku atau saluran distribusi. Pada prinsipnya, alasan utama pelaksanaan strategi integrasi ke hulu (backward integration), ke hilir (forward integration), maupun ke samping (horizontal integration) adalah untuk memperoleh berbagai keuntungan dari strategi biaya rendah ini. Bagaimana memperluas keunikan perusahaan sambil memperkuat kesesuaian (fit) di tengah berbagai aktivitasnya. Pekerjaan untuk menentukan kelompok sasaran (target group) serta kebutuhan yang mana yang akan dilayani mensyaratkan adanya disiplin, kemampuan untuk menetapkan batasan, dan komunikasi secara terbuka/transparan. Manajemen Umum lebih dari sekadar pelayanan (stewardship) fungsi-fungsi individual; dan inti sebenarnya adalah mendefinisikan serta mengkomunikasikan keunikan posisi perusahaan, membuat trade-offs, dan menempa fit dalam berbagai aktivitasnya. Dan yang terpenting dalam persaingan usaha yakni Dalam rangka untuk meningkatkan iklim usaha yang lebih kondusif diperlukan kebijakan atau regulasi yang mampu memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha dan stakeholder terkait. (other resources material, data collected process; Frans Hero K. Purba)

No comments: