Saturday, September 5, 2009

Teknik Strategi Bisnis Membuat Pemamfaatan Hutang Menjadi Kekayaan

Sesungguhnya bagaimana teknik dan strategi yang dilakukan agar mengubah hutang menjadi kekayaan. Dalam kaitannya dengan topik: ”Kaya dari berutang”, maka diperlukan beberapa pola pikir yang yang mendasarinya. Dengan pola pikir ini, maka kondisi kaya dari utang menjadi mungkin. Penolakan pada pola pikir ini akan menjauhkan anda menggunakan utang sebagai alat menuju kaya. Anda akan menghindari utang. Langkah-langkah yang diterangkan berikutnya mungkin menjadi tak berarti. Itulah sebabnya, kenapa bagian ini menjadi bagian mendasar yang sangat penting. Bagian kaya sejati memberikan gambaran pada anda tentang tujuan yang ingin diraih. Dari sana lah semuanya berasal. Setelah tujuan jelas, maka anda harus mempersiapkan diri. Inilah fungsinya bagian menjadi achiever. Jadi anda harus berfikir menggunakan sumber daya yang ada dan memaksimal pendapatan yang ada. Jangan mempergunakan hutang / pinjaman untuk sesuatu hal yang sia-sia dan dapat membebani. (Sources berbagai sumber terkait, article,Harian Media, data diolah oleh Frans Hero K. Purba).

Belum banyak yang mengetahui apalagi memahami dan mampi mempraktekkannya, sesungguhnya ada banyak cara untuk mengubah hutang menjadi kekayaan, Sebagai contoh Donald Trump Si Raja Properti adalah contoh kongkrit nya bagaimana dia bangkrut di tahun 1990an, dengan hutang USD $3 Milyar dan deficit kekayaan sampai USD$300 Juta, Namun dengan asset dan dana yang masih ada, Donald Trump bisa menyulap hutang hutang nya menjadi pemasukan yang akhirnya bisa membuat dia bangkit dan berjaya kembali hingga sekarang.
Ada 5 Langkah untuk mengubah hutang menjadi kekayaaan:1. Berlaku Jujur terhadap kondisi keuangan anda.2. Alokasikan 10% dari penghasilan kotor untuk membangun asset bisnis anda, Bila anda melalukan hal ini maka semakin cepat anda keluar dari hutang, Konsep ini biasa disebut “Pay Yourself First” alias bayar anda sendiri dahulu. 3. Alokasikan 10% dari penghasilan kotor untuk kegiatan social. Bahkan dalam keadaan hutan pun anda harus biasakan tetap melakukan kegiatan social 4. Alokasikan 10% ~ 30% dari penghasilan kotor untuk cicilan hutang. Awalnya cicilan ini akan menimbulkan protes dari para kreditur anda pastinya, namun dengan anda menjelaskan rencana penyelesaian hutang anda, para kreditur pasti akan mengerti dan menyetujui langkah anda5. Alokasikan maksimal hanya 15% ~ 30% dari penghasilan kotor untuk memenuhi kepentingan pribadi anda, jangan terlalu flamboyant Karena anda masih dalam posisi berhutang 6. Senantiasa mencari kemungkinan kesempatan bisnis lain, dan gunakan dana yang masih ada untuk mencoba menghasilkan dari hal baru demi pemasukan guna pembayaran hutang anda. Dalam hal ini pemanfaat hutang sebagi mungkin untuk strategi pencapaian dan pengelolaan dana yang dipinjam. Tentunya cerdas dalam berinvestasi dari dana pinjaman jika Anda memiliki banyak utang, jadikanlah utang itu menjadi kekayaan Anda.

No comments: