Dalam Budaya Perusahaan merupakan suatu perangkat organisasi yang dianggap abstrak, namun semakin hari semakin dirasakan betapa signifikan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Menurut Studi Kotter dan Heskett mendukung hal ini, dan menggolongkannya menjadi tiga kategori, yaitu budaya yang kuat (strong culture), budaya yang adaptif (adaptive culture), dan budaya berkinerja rendah (low-performance culture). Sebagian besar pelaku usaha / businessman sulit untuk menemukan kata untuk menjelaskan konsep ini, sementara ada sebagian orang yang mendefinisikan sebagai “pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang menajdi karakter suatu perusahaan”. Memasuki perusahaan apa saja hal pertama yang kita hadapi, adalah budaya perusahaan antara lain cara orang berpakaian, bagaimana mereka berbicara satu sama lain dan juga bagaimana kantor diatur.
Masih berkaitan antara budaya dan kinerja, Want lebih tegas lagi dengan membaginya menjadi tujuh 'kasta', yaitu dari yang berkinerja paling buruk sampai dengan yang berkinerja paling baik. Penggolongan yang disebutnya sebagai hirarki budaya itu meliputi: predatory cultures, frozen cultures, chaotic cultures, political culture, bureaucratic cultures, the services cultures, new ages business cultures.
Budaya perusahaan menyediakan unsure manusia pekerja yang dapat mengerahkan energi kolektif perusahaan Anda ke arah perbaikan dan prestasi, atau dapat menjadi lem yang mengikatkan organisasi Anda untuk "cara hal-hal selalu." Seperti kepribadian seseorang, budaya organisasi bukanlah sesuatu yang mudah terlihat pada pandangan pertama. Tapi setelah Anda mengetahui itu, Anda mulai melihat bersama keyakinan dan aturan-aturan dasar tidak tertulis yang menentukan cara-cara di mana organisasi Anda dan orang-orang berperilaku. (sources: Business.com data collecdted Processed By: Frans Hero K. Purba)
Dengan budaya perusahaan merujuk kepada suatu nilai-nilai yang dianut bersama oleh orang dalam kelompok dan cenderung bertahan sepanjang waktu meskipun anggota kelompok sudah berubah. Pengertian ini mencakup apa yang penting dalam kehidupan dan dapat bervariasi dalam perusahaan yang berbeda. Misalnya, dalam beberapa hal orang peduli dengan uang, tetapi dalam hal lain orang sangat memerhatikan inovasi teknologi atau kesejahteraan karyawan. Pada tingkatan ini budaya sangat sukar berubah karena anggota kelompok sering tidak sadar akan nilai-nilai yang mengikat mereka.
Budaya perusahaan yang kuat memberikan pengertian yang jelas kepada karyawan bahwa “sesuatu sedang terjadi di sekitar kita”. Budaya dapat menyebabkan kestabilan perusahaan, tetapi dapat juga menjadi rintangan.Keterkaitan dengan hal tersebut bagaimana resep khusus untuk membangun services culture? Kepemimpinan, budaya, inovasi, dan infrastruktur. Pemimpin harus mendorong agenda mengenai apa yang penting untuk melayani pelanggan. Kemudian mewujudkan budaya menerima kesalahan dan mengembangkan pembelajaran untuk maju kedepan.
Masih berkaitan antara budaya dan kinerja, Want lebih tegas lagi dengan membaginya menjadi tujuh 'kasta', yaitu dari yang berkinerja paling buruk sampai dengan yang berkinerja paling baik. Penggolongan yang disebutnya sebagai hirarki budaya itu meliputi: predatory cultures, frozen cultures, chaotic cultures, political culture, bureaucratic cultures, the services cultures, new ages business cultures.
Budaya perusahaan menyediakan unsure manusia pekerja yang dapat mengerahkan energi kolektif perusahaan Anda ke arah perbaikan dan prestasi, atau dapat menjadi lem yang mengikatkan organisasi Anda untuk "cara hal-hal selalu." Seperti kepribadian seseorang, budaya organisasi bukanlah sesuatu yang mudah terlihat pada pandangan pertama. Tapi setelah Anda mengetahui itu, Anda mulai melihat bersama keyakinan dan aturan-aturan dasar tidak tertulis yang menentukan cara-cara di mana organisasi Anda dan orang-orang berperilaku. (sources: Business.com data collecdted Processed By: Frans Hero K. Purba)
Dengan budaya perusahaan merujuk kepada suatu nilai-nilai yang dianut bersama oleh orang dalam kelompok dan cenderung bertahan sepanjang waktu meskipun anggota kelompok sudah berubah. Pengertian ini mencakup apa yang penting dalam kehidupan dan dapat bervariasi dalam perusahaan yang berbeda. Misalnya, dalam beberapa hal orang peduli dengan uang, tetapi dalam hal lain orang sangat memerhatikan inovasi teknologi atau kesejahteraan karyawan. Pada tingkatan ini budaya sangat sukar berubah karena anggota kelompok sering tidak sadar akan nilai-nilai yang mengikat mereka.
Budaya perusahaan yang kuat memberikan pengertian yang jelas kepada karyawan bahwa “sesuatu sedang terjadi di sekitar kita”. Budaya dapat menyebabkan kestabilan perusahaan, tetapi dapat juga menjadi rintangan.Keterkaitan dengan hal tersebut bagaimana resep khusus untuk membangun services culture? Kepemimpinan, budaya, inovasi, dan infrastruktur. Pemimpin harus mendorong agenda mengenai apa yang penting untuk melayani pelanggan. Kemudian mewujudkan budaya menerima kesalahan dan mengembangkan pembelajaran untuk maju kedepan.
No comments:
Post a Comment