Dalam pengertiannya produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha fabrikasi yaitu yang menghasilkan barang – barang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb, namun pengertian produksi pada saat ini menjadi semakin meluas. Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi. Dalam kegiatan suatu unit usaha dikenal adanya berbagai macam fungsi yang saling berkaitan antara yang satu dengan lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi pokok yang selalu dijumpai yaitu : 1. Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen. Keterkaitan ini dimulai dari identifikasi kebutuhan konsumen (jenis dan jumlahnya) maupun pelayanan dan pengantaran produk ketangan konsumen. 2. Keuangan (finance) yang bertanggung jawab atas perolehan dana guna pembiayaan aktivitas unit usaha serta pengelolaan dana secara ekonomis sehingga kelangsungan dan perkembangan unit usaha dapat dipertahankan. 3. Produksi (operasi) yang merupakan penghasil dari produk atau jasa yang akan dipasarkan kepada konsumen.
Dengan berkembangnya ekonomi nasional, akan meningkatkan pasar dometik Lebih lanjut, kuatnya pasar, akan mendorong untuk tumbuhnya industri. Pada suatu saat, dimana pasar sudah jenuh, tumbuhnya industri akan tersaring secara alamiah oleh adanya situasi kompetisi diantara perusahaan – perusahaan yang efisien, yang akan mampu berkompetisi dan akan tetap bertahan. Sebagai contoh manajemen Jepang, untuk menuju suatu pasar tertentu, telah didahului oleh kesiapan internal (akibat restrukturisasi internal / pengetahuan, teknologi, kemampuan berproduksi dan keterampilan tenaga kerja). Sedangkan manajemen barat, kesiapan factor internal menjadi prioritas kedua setelah kesiapan pasar. Bagian terpenting dalam manajemen produksi adalah dalam perumusan strategi salah satunya adalah analisis lingkungan, yaitu proses monitoring (pemantauan) terhadap faktor-faktor lingkungan dengan mencoba mengidentifikasikan faktor-faktor terpenting dan mengimplementasikannya pada perusahaan. Manajemen strategi menekankan pada pengamatan dan mensinergikan antara kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) lingkungan internalnya dengan peluang (opportunity) dan ancaman (threat) lingkungan eksternalnya. Lingkungan internal perusahaan yang dianalisis dilakukan melalui pendekatan pada bagian fungsional perusahaan, yaitu pemasaran, produksi/operasi, sumberdaya manusia, dan keuangan. Sedangkan pada lingkungan eksternal perusahaan yang dianalisis berupa lingkungan jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasional. Dimana kedua lingkungan ini, baik internal maupun eksternal memiliki pengaruh yang cukup besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajemen perlu untuk memperhatikan lingkungan sekarang dengan yang akan datang, sebagai dasar pengambilan keputusan strategi yang tepat bagi kelangsungan dan perkembangan perusahan. (sources: wikipedia, articles, other related material collected and processed By: Frans Hero K. Purba)
Dengan berkembangnya ekonomi nasional, akan meningkatkan pasar dometik Lebih lanjut, kuatnya pasar, akan mendorong untuk tumbuhnya industri. Pada suatu saat, dimana pasar sudah jenuh, tumbuhnya industri akan tersaring secara alamiah oleh adanya situasi kompetisi diantara perusahaan – perusahaan yang efisien, yang akan mampu berkompetisi dan akan tetap bertahan. Sebagai contoh manajemen Jepang, untuk menuju suatu pasar tertentu, telah didahului oleh kesiapan internal (akibat restrukturisasi internal / pengetahuan, teknologi, kemampuan berproduksi dan keterampilan tenaga kerja). Sedangkan manajemen barat, kesiapan factor internal menjadi prioritas kedua setelah kesiapan pasar. Bagian terpenting dalam manajemen produksi adalah dalam perumusan strategi salah satunya adalah analisis lingkungan, yaitu proses monitoring (pemantauan) terhadap faktor-faktor lingkungan dengan mencoba mengidentifikasikan faktor-faktor terpenting dan mengimplementasikannya pada perusahaan. Manajemen strategi menekankan pada pengamatan dan mensinergikan antara kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) lingkungan internalnya dengan peluang (opportunity) dan ancaman (threat) lingkungan eksternalnya. Lingkungan internal perusahaan yang dianalisis dilakukan melalui pendekatan pada bagian fungsional perusahaan, yaitu pemasaran, produksi/operasi, sumberdaya manusia, dan keuangan. Sedangkan pada lingkungan eksternal perusahaan yang dianalisis berupa lingkungan jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasional. Dimana kedua lingkungan ini, baik internal maupun eksternal memiliki pengaruh yang cukup besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajemen perlu untuk memperhatikan lingkungan sekarang dengan yang akan datang, sebagai dasar pengambilan keputusan strategi yang tepat bagi kelangsungan dan perkembangan perusahan. (sources: wikipedia, articles, other related material collected and processed By: Frans Hero K. Purba)
No comments:
Post a Comment