Sunday, October 25, 2009

Strategi Pasar Ekspor dalam Peningkatan Kualitas

Dengan memperhatikan kecenderungan integrasi ekonomi internasional untuk mendorong dunia bisnis untuk beradaptasi. Kebijaksanaan ekonomi yang semakik terbuka sesuai dengan tuntutan globalisasi membuka peluang bagi dunia bisnis untuk tumbuh menjadi makin berkualitas dengan efisiensi dan tentunya kompetitif fungsi bisnis yang berkepentingan dalam menunjang adaptasi itu dengan lingkungan eksternal adalah pemasaran (marketing). Sebelum masa kritis itu dari perspektif marketing internasional, bisnis telah berhasil beralih dari kegiatan pemenuhan pasar domestik ke pemasaran ekspor dan bahkan diharapkan makin bisa berperan dalam persaingan internasional. Adanya daya saing ekspor, kapasitas produksi nasional akan meningkat. Pasar menjadi lebih luas daripada sekadar penetrasi pasar dalam negeri sehingga mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak.

Berdasarkan teori beberapa pakar bahwa ada empat pilar yang mendukung prestasi dan berdampak pada keahlian yang dimiliki sebuah perusahaan sehingga dapat lepas dari krisis dan mengangkat perekonomian dan kinerja ekspor adalah: Fleksibilitas global. Dengan adanya perbedaan harga di berbagai kawasan, perusahaan berkinerja tinggi mampu memanfaatkan percepatan di negara-negara yang tengah tumbuh. Caranya, mengintegrasikan mata rantai persediaan, pengelolaan agen dan distribusi, didukung sistem informasi dan proses bisnis yang profesional. Contohnya, Cooper Industries. Produsen produk dan perkakas kelistrikan ini mengembangkan Cooper Connection untuk mengelola hubungan dengan para distributor yang merupakan kontributor 83% pendapatannya. Program mereka: memberi insentif bagi distributor yang dapat menambah atau memperluas produk yang didistribusikan dengan sistem pull, bukan push. Kekuatan harga. Memahami kebutuhan pelanggan merupakan hal penting. Namun di dalam industri seperti ini, pemahaman tentang pelanggan bisa dikatakan terlambat implementasinya. Mereka yang dapat membuat analisis pasar untuk meningkatkan portofolio pelanggan dan inovasi, dengan sendirinya menciptakan produk dan jasa yang sesuai dengan tuntutan pelanggan. Contohnya, Kone Corporation, pembuat elevator dan eskalator dari Finlandia. Mereka membuat kontrak pemeliharaan sebagai garansi produk, dengan harga premium. Produktivitas plus. Operational excellence adalah cikal bakal kinerja tinggi untuk industri ini. Inisiatif berdasarkan six-sigma merupakan indikasi program efisiensi operasional yang saling mendukung. Melakukan alih daya untuk aktivitas non-inti dengan menggunakan jasa berbiaya rendah juga merupakan pilihan strategis. Kinerja manusia/ SDM. Pilar terakhir adalah menciptakan suasana pembelajaran yang terus-menerus dan memberi komitmen tinggi untuk pengembangan karyawan. Kepemimpinan serta pengembangan keahlian memang diselaraskan dengan nilai-nilai dan strategi bisnis perusahaan yang diterapkan dengan menggunakan pengukuran dan sistem remunerasi yang kompetitif. Danaher Corporations, pengembang teknologi inovatif, menuntut para eksekutifnya menjalankan program pelatihan 7 tahap, yang dapat diselesaikan dalam dua tahun, sehingga mereka dapat tetap bekerja dan sekaligus meningkatkan kualitas kepemimpinan mereka. Dan strategi serta upaya yang dilakukan dalam hal pendekatan produk adalah: Survey Pasar dan Identifikasi Selera Konsumen sebelum melakukan pasar ekspor.(Berbagai sumber terkait, data dicollected dan diolah oleh Frans Hero K. Purba)

No comments: